Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi bahwa masih akan ada Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang bangkrut pada 2024 ini.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, berkaca pada tren dalam 18 tahun terakhir, rata-rata ada 7 hingga 8 BPR yang tumbang per tahun.
“On average selama 18 tahun yang kita lihat itu ada 6 sampai 7 rata-rata BPR jatuh, bukan bank, tapi BPR. Di awal ada yang diserahkan ke LPS dan kami tangani dengan cepat dan smooth sehingga tidak ada keresahan di masyarakat. Yang penting adalah dana masyarakat diganti dengan cepat,” kata Purbaya saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Selasa
Purbaya menjelaskan, tren kebangkrutan beberapa BPR setiap tahun itu bukan dikarenakan memburuknya kondisi ekonomi melainkan maraknya praktik fraud. Sedangkan kondisi bank umum sendiri, hingga saat ini masih tercatat solid.
Awal 2024, sudah ada dua BPR dan BPRS yang bangkrut yakni BPR Wijaya Kusuma pada 4 Januari 2024 dan BPRS Mojo Artho Kota pada 26 Januari 2024. Namun ia memberikan catatan bahwa tumbangnya beberapa BPR tersebut tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian nasional.
Berita Terkait
Bupati OKU meraih penghargaan Top Pembina BUMD 2024
Kamis, 21 Maret 2024 18:55 Wib
Sepanjang 2023, BPR Sumsel salurkan kredit Rp168 miliar
Selasa, 19 Maret 2024 22:30 Wib
Target penyertaan modal BPR Baturaja capai Rp50 miliar
Rabu, 14 Februari 2024 16:37 Wib
LPS: Simpanan di atas Rp5 miliar tumbuh 7,82 persen per September 2023
Kamis, 9 November 2023 10:24 Wib
LPS bayarkan dana nasabah dua bank bangkrut sebesar Rp261,6 miliar
Jumat, 3 November 2023 17:28 Wib
BPR Baturaja hadirkan 11 inovasi bisnis perbankan
Selasa, 27 Juni 2023 13:30 Wib
Kabupaten OKU Sumsel raih empat Penghargaan BUMD 2023
Minggu, 9 April 2023 13:06 Wib
Penyidik akan koordinasikan kasus oknum polisi terlibat korupsi di BPR
Jumat, 9 Desember 2022 15:13 Wib