Manggala Agni KLHK libatkan masyarakat cegah kebakaran hutan

id kebakaran hutan,manggala agni

Manggala Agni KLHK libatkan masyarakat cegah kebakaran hutan

Tangkapan layar Kepala Regu Manggala Agni Daops Ketapang Kalimantan Barat Fitria Sri Handayani (kanan) dalam diskusi virtual KLHK, diikuti dari Jakarta, Kamis (19/5/2022) (ANTARA/Prisca Triferna)

Jakarta (ANTARA) - Pelibatan masyarakat di sekitar kawasan hutan masih menjadi salah satu kunci dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan oleh Mangga Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kata Kepala Regu Manggala Agni Daops Ketapang, Kalimantan Barat, Fitria Sri Handayani.

Berbicara dalam webinar tentang praktik baik brigade pemadaman kebakaran hutan kawasan ASEAN yang diikuti dari Jakarta, Kamis, Fitria menjelaskan bahwa keterlibatan masyarakat memainkan peran penting dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

"Pelibatan masyarakat dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan oleh Manggala Agni KLHK. Masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan menjadi aktor utama dalam upaya pencegahan karhutla," ujar Fitria yang menjadi perwakilan brigade pengendalian kebakaran hutan dan lahan KLHK itu dalam diskusi yang diadakan Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK secara virtual.

Dia menjelaskan bahwa kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran menjadi salah satu kunci keberhasilan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan oleh KLHK sejauh ini.

Dengan semakin banyak masyarakat yang melakukan kegiatan pembukaan lahan tanpa bakar, maka kejadian kebakaran hutan dapat diminimalisir.

Hal itu, katanya, terutama penting untuk yang berada di sekitar kawasan gambut yang telah terbuka, mengingat potensi kebakaran di lahan tersebut di musim kemarau karena kondisi kering gambut.

Untuk mendorong dijadikan pembukaan lahan tidak dengan pembakaran, pihak Manggala Agni Daops Ketapang terus melakukan sosialisasi dan mendorong pemanfaatan limbah biomassa menjadi asap cair untuk menghindari pembakaran sisa vegetasi hasil pembukaan di ladang masyarakat.

"Dengan inovasi ini limbah biomassa pembukaan didaur ulang menjadi produk asap cair yang bernilai ekonomi jika dibandingkan pembakaran sporadis di lahan," katanya.