Palembang (ANTARA) - Para agroekologi menyarankan petani untuk menggunakan pupuk organik dalam mengatasi keterbatasan alokasi pupuk subsidi dan mahalnya harga pupuk non subsidi di pasaran.
Pembina Institut Agroekologi Indonesia (INAgri) Syamsul Asinar Radjam di Palembang, Kamis, mengatakan, saat ini seluruh stakeholder harus bekerja sungguh-sungguh dan ikhlas untuk membuat petani menjadi mampu agar dapat memutus ketergantungan terhadap pupuk kimia.
Menurutnya, sudah sejak lama pemerintah mencanangkan program seperti Go Organik 2010. Namun, program tersebut kurang berlangsung dengan baik karena orientasinya tidak seperti yang diharapkan, yakni memutus ketergantungan petani terhadap asupan pupuk kimia tersebut.
"Gantinya, pemerintah membangun infrastruktur dan segala macamnya untuk mendorong pabrik pupuk nasional, memproduksi pupuk organik selain pupuk kimiawi yang jadi produksi unggulan mereka," kata ujar lulusan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya ini.
Lebih lanjut untuk memberikan alternatif bagi ketergantungan pupuk kimia, Syamsul mengatakan perlu kesungguhan para pihak yang menemani petani.
"Penyuluh sungguh-sungguh menyuluh, pendamping sungguh-sungguh mendampingi, kesungguh-sungguhan dalam menyusun program pertanian bukan sekedar penyerapan anggaran, dan perlu memberikan garansi serta insentif bagi petani yang berikhtiar memutus ketergantungan pada pupuk kimia," jelasnya.
Soal alternatif untuk menggunakan pupuk organik, terang Syamsul, menurutnya, pupuk alami atau pupuk organik bukan alternatif. Namun, menjadi sebuah keharusan. Sebab, sebagian besar tanah pertanian hari ini sudah kehilangan kesuburan alaminya akibat penggunaan pupuk kimia terus menerus dalam jangka waktu lama.
"Solusinya adalah kembali mengembalikan sebanyak mungkin bahan organik ke tanah-tanah pertanian, baik dalam bentuk kompos, pupuk hijau, bahan pembenah tanah, mulsa alami dan lain sebagainya," kata Agroekolog Sumatera Selatan tersebut.
Berita Terkait
Pusri: Alokasi pupuk subsidi meningkat dua kali lipat
Sabtu, 18 Mei 2024 7:03 Wib
PGE Lumut Balai ajak mahasiswa Unbara riset pupuk cair
Rabu, 8 Mei 2024 16:46 Wib
Pupuk Indonesia sosialisasi penambahan alokasi pupuk subsidi wilayah Sumsel
Senin, 6 Mei 2024 23:14 Wib
OKU dapat tambahan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian Sumsel
Jumat, 26 April 2024 14:31 Wib
Dinas Pertanian OKU sebut stok pupuk mencukupi kebutuhan petani
Kamis, 25 April 2024 23:31 Wib
Meteri Andi Amran pastikan tambahan pupuk sudah disetujui saat Raker dengan DPR
Rabu, 13 Maret 2024 15:07 Wib
Pusri ikut andil percepat kenaikan energi terbarukan di Indonesia
Rabu, 28 Februari 2024 10:56 Wib
Pemerintah gelontorkan 9,55 juta ton pupuk bersubsidi selama 2024
Senin, 26 Februari 2024 15:41 Wib