Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebutuhan oksigen di Tanah Air sedang mengalami peningkatan jumlah permintaan hingga lima kali lipat akibat lonjakan jumlah pasien COVID-19.
"Dari sisi oksigen, kami juga update ke kabinet bahwa kebutuhan oksigen memang meningkat sangat pesat dari sebelumnya 400 ton per hari, naik sekarang hampir menjadi 2.000 ton per hari," katanya saat memberikan keterangan secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat.
Menurut Budi, pemerintah sudah memberikan strategi pemenuhan suplai kebutuhan oksigen dengan cara menggunakan kapasitas akses dari pabrik maupun industri yang ada di dalam negeri bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.
"Ada sekitar 240 ton sampai 250 ton per hari kapasitas akses yang bisa kami gunakan dari industri-industri dalam negeri," katanya.
Budi mengatakan, pemerintah sedang mencoba membangun strategi pengadaan alat oksigen konsentrator yang lebih praktis dalam penggunaan bagi pasien COVID-19.
"Ini adalah alat kecil yang membutuhkan listrik saja kita bisa pasang baik di rumah maupun di tempat tidur rumah sakit untuk mensuplai oksigen dengan kapasitas 10 liter atau 5 liter per menit sehingga cukup untuk tempat tidur isolasi," katanya.
Budi menambahkan, pemerintah juga berencana untuk membeli sekitar 20 ribu sampai 30 ribu oksigen konsentrator yang bisa menyediakan sekitar 600 ton oksigen per hari untuk rumah sakit.
"Kita juga bisa pinjamkan ke rakyat yang membutuhkan," katanya.
Berita Terkait
BRI nilai restrukturisasi kredit dampak COVID-19 telah selamatkan UMKM
Senin, 1 April 2024 15:15 Wib
BRI siapkan strategi jelang berakhirnya restrukturisasi COVID-19
Selasa, 20 Februari 2024 11:07 Wib
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Dinkes Sumsel temukan 28 kasus aktif COVID-19 pada Januari 2024
Rabu, 31 Januari 2024 23:24 Wib
Peneliti UGM: Limbah rumah tangga bisa deteksi COVID-19
Selasa, 30 Januari 2024 20:44 Wib
Dinkes Sumsel temukan 15 kasus aktif COVID-19 di awal 2024
Kamis, 11 Januari 2024 19:13 Wib
Dokter imbau masyarakat tak egois hadapi COVID-19 subvarian baru
Selasa, 9 Januari 2024 16:50 Wib
Dokter sarankan lakukan swap antigen sebagai upaya cegah penularan
Selasa, 9 Januari 2024 14:43 Wib