Manado (ANTARA) - Harga "emas cokelat" julukan untuk komoditas cengkih di sentra perdagangan Kota Manado, Sulawesi Utara menembus angka Rp100.000 per kilogram (Kg) di awal Juni 2021.
"Harga cengkih terus bergerak naik, dan saat ini sudah menembus angka Rp100.000 per Kg," kata Ray Sumual, petani cengkih asal Minahasa Selatan, Selasa.
Ray mengatakan ini merupakan kabar baik bagi petani cengkih di Sulut, namun sayangnya stok di tangan petani hampir tidak ada lagi. "Banyak petani yang langsung menjual cengkihnya saat panen raya tahun 2019 lalu, karena harus menutupi biaya buruh dan sebagainya," katanya.
Dia mengatakan apalagi tahun ini hampir tidak ada panen cengkih, sehingga dipastikan stok di tangan petani tidak ada.
Kabid Dagri Disperindag Sulut Ronny Erungan mengatakan akan terus melakukan pemantauan dan pengawasan harga komoditas di Sulut. "Kami berharap harga komoditas unggulan Sulut akan terus berpihak kepada petani," jelasnya.
Kepala Dinas Perkebunan Daerah Sulut Refly Ngantung menyebutkan, kebutuhan cengkih nasional setiap tahunnya mencapai 120.000 ton, sebesar 90 persennya diolah untuk bahan campuran pembuatan rokok.
“Cengkih itu mekanisme pasar berlaku," katanya.
Sebelum adanya COVID-19, harga cengkih masih bertahan di angka Rp 70.000 per kg, namun seiring turunnya produksi rokok ikut mengantar turunnya harga cengkih. Sekarang, saat kebutuhan naik, produksi sedikit, maka pasti harga jualnya pun semakin naik.
Berita Terkait
Petani bersyukur, harga cengkih di Ambon tembus Rp120.000/Kg
Jumat, 22 Juli 2022 22:20 Wib
Mentan yakin target lumbung pangan dunia tercapai
Senin, 5 Juni 2017 11:22 Wib
Mentan siapkan bibit rempah senilai Rp2 triliun
Selasa, 30 Mei 2017 13:10 Wib
Buah naga organik Banyuwangi
Selasa, 28 Februari 2017 16:05 Wib
Harga cengkih di Palembang bergerak naik
Senin, 10 Desember 2012 10:10 Wib
harga bunga cengkih kering bertahan tinggi
Senin, 30 Juli 2012 10:44 Wib
Harga cengkih di Palembang semakin tinggi
Senin, 20 Februari 2012 10:09 Wib