Palembang, (ANTARA News) - Harga bunga cengkih kering dijual pedagang pada sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang, Senin, tercatat Rp170 ribu per kilogram atau semakin tinggi dibandingkan sebelumnya.
Menurut pedagang di pasar tradisional 16 Ilir Palembang, tingginya harga tersebut karena pasokan bunga cengkih yang didatangkan pedagang pengumpul ke pasaran kurang lancar dan jumlahnya terbatas.
Di samping itu, kata pedagang, nilai tebus yang ditetapkan pihak pedagang pengumpul lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Pantauan ANTARA, sejumlah pedagang rempah-rempah tersebut rata-rata memiliki stok bunga cengkih kering dalam jumlah terbatas, bahkan ada beberapa toko sama sekali tidak memiliki persediaan.
Sementara, permintaan konsumen terhadap aneka rempah-rempah termasuk bunga cengkih stabil.
Catatan harga selengkapnya adalah sebagai berikut:
-----------------------------------------------------------------------
Jenis rempah : harga sekarang : pekan lalu
===============================================
- bunga cengkih kering/kg :Rp170 ribu :Rp168 ribu
- lada putih :Rp90 ribu :Rp98.500,00
- lada hitam :Rp52 ribu :Rp52 ribu
- kulit kayu manis :Rp20.500,00 :Rp20.500,00
- ketumbar :Rp17 ribu :Rp17 ribu
- bawang merah :Rp10.000,00 :Rp10.000,00
- bawang putih :Rp7.500,00 :Rp7.500,00. (ANT-Parni)
Berita Terkait
Curah hujan masih tinggi, warga OKU Selatan diingatkan waspada bencana longsor
Rabu, 1 Mei 2024 19:13 Wib
BPBD OKU Selatan kerahkan alat berat bersihkan material longsor
Minggu, 28 April 2024 19:30 Wib
Diwawancarai Aljazeera, Erick sebut Garuda Muda ingin terus terbang tinggi
Sabtu, 27 April 2024 23:13 Wib
Permintaan bungkus ketupat daun pandan di Palembang tinggi
Selasa, 9 April 2024 18:35 Wib
Dinas PPPA Sumsel sebut data kasus kekerasan kepada perempuan tinggi
Senin, 18 Maret 2024 21:28 Wib
Bupati OKU Selatan minta warga waspada bencana longsor
Senin, 18 Maret 2024 19:00 Wib
Intensitas tinggi dan tekanan ekstra akan warnai pertandingan MU vs Liverpool
Sabtu, 16 Maret 2024 21:49 Wib
Dihantam rob, perahu nelayan di Sukabumi berantakan
Rabu, 13 Maret 2024 4:40 Wib