Palembang, (ANTARA News) - Harga bunga cengkih kering dijual pedagang pada sejumlah pasar tradisional di Kota Palembang, Senin, tercatat Rp170 ribu per kilogram atau semakin tinggi dibandingkan sebelumnya.
Menurut pedagang di pasar tradisional 16 Ilir Palembang, tingginya harga tersebut karena pasokan bunga cengkih yang didatangkan pedagang pengumpul ke pasaran kurang lancar dan jumlahnya terbatas.
Di samping itu, kata pedagang, nilai tebus yang ditetapkan pihak pedagang pengumpul lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Pantauan ANTARA, sejumlah pedagang rempah-rempah tersebut rata-rata memiliki stok bunga cengkih kering dalam jumlah terbatas, bahkan ada beberapa toko sama sekali tidak memiliki persediaan.
Sementara, permintaan konsumen terhadap aneka rempah-rempah termasuk bunga cengkih stabil.
Catatan harga selengkapnya adalah sebagai berikut:
-----------------------------------------------------------------------
Jenis rempah : harga sekarang : pekan lalu
===============================================
- bunga cengkih kering/kg :Rp170 ribu :Rp168 ribu
- lada putih :Rp90 ribu :Rp98.500,00
- lada hitam :Rp52 ribu :Rp52 ribu
- kulit kayu manis :Rp20.500,00 :Rp20.500,00
- ketumbar :Rp17 ribu :Rp17 ribu
- bawang merah :Rp10.000,00 :Rp10.000,00
- bawang putih :Rp7.500,00 :Rp7.500,00. (ANT-Parni)
Berita Terkait
Kemenag OKU Timur beri perlakuan khusus jamaah berisiko tinggi
Kamis, 16 Mei 2024 15:50 Wib
Kemendikbudristek tegaskan PTN wajib perhatikan batasan penetapan UKT
Kamis, 16 Mei 2024 14:31 Wib
Pemkab OKU gerak cepat tangani bencana longsor
Selasa, 14 Mei 2024 8:01 Wib
Banyak yang berisiko tinggi, Kanwil Kemenag Sumsel tingkatkan layanan kesehatan JCH Kloter 2
Minggu, 12 Mei 2024 16:30 Wib
Gunung Semeru erupsi dengan tinggi letusan 600 meter
Rabu, 8 Mei 2024 11:46 Wib
Curah hujan masih tinggi, warga OKU Selatan diingatkan waspada bencana longsor
Rabu, 1 Mei 2024 19:13 Wib
BPBD OKU Selatan kerahkan alat berat bersihkan material longsor
Minggu, 28 April 2024 19:30 Wib
Diwawancarai Aljazeera, Erick sebut Garuda Muda ingin terus terbang tinggi
Sabtu, 27 April 2024 23:13 Wib