Sejumlah provinsi berpotensi hujan disertai kilat dan angin kencang

id Peringatan dini cuaca,BMKG,Prakiraan cuaca, hujan hari ini

Sejumlah provinsi berpotensi  hujan disertai kilat dan angin kencang

Cahaya kilat berpendar di langit di Jakarta, Minggu (25/9). BMKG meminta masyarakat di kawasan barat daya dan selatan Indonesia, agar mewaspadai potensi cuaca ekstrim saat hujan dengan intensitas lebat disertai angin kencang dan petir akan terjadi hingga 30 September 2016. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/ama. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini perihal potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia pada Senin (31/5).

Dalam peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang, seperti di Aceh, Banten, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat.

Selanjutnya di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Lampung, Papua, Papua Barat, Riau. Lalu di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Selatan.

Khusus di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan pada siang dan sore hari.

Sementara di Jawa Barat, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang pada siang atau sore hari hingga malam hari diprakirakan terjadi di Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Karawang, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Bandung Raya, Indramayu, dan Sumedang.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan lembaganya hingga kini masih menghadapi tantangan terkait upaya penyebaran informasi peringatan dini agar masyarakat lebih waspada.

Dwikorita mengatakan peringatan dini yang dikeluarkan BMKG tidak selalu menarik maupun mendapat perhatian masyarakat, contohnya saat mengeluarkan peringatan dini dampak Siklon Tropis Seroja.

"Ada pakar sosial media yang menganalisis saat peringatan dini dikeluarkan, menjadi tren yang naik. Tapi, kemudian kalah dengan trendingnya yang lain, jadi peringatan dini dianggap tidak menarik," kata Dwikorita.