Kupang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur menyebutkan kerugian akibat bencana alam badai siklon tropis Seroja yang melanda daerah itu pada Minggu (4/4) lalu mencapai Rp1,3 triliun.
Ketua Posko Komando Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Kupang, Obet Laha mengatakan hal itu di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan kerugian sebesar Rp1,3 triliun itu berdasarkan data kerusakan rumah penduduk di daerah itu yang mencapai 9.081 unit rumah terdiri dari rusak ringan 5.027 unit, rusak sedang 2.026 unit dan rusak berat 2.028 unit.
Selain itu menurut dia, terdapat kerusakan pada sektor infrastruktur berupa jalan sepanjang 304 km dan tujuh unit jembatan yang ambruk akibat terjangan banjir bandang.
Menurut Obet Laha kerusakan juga terjadi pada sumber daya air berupa tiga unit embung rusak berat, 88 unit bendungan, sedangkan jaringan perpipaan yang mengalami kerusakan akibat badai siklon tropis seroja mencapai 11.666 meter.
Ia juga menambahkan dampak kerusakan badai siklon tropis Seroja juga terjadi juga pada sektor kesehatan berupa rusaknya 32 unit layanan kesehatan, sedang fasilitas keagamaan yang rusak sebanyak 15 unit dan 124 unit sekolah juga rusak akibat terjangan badai seroja.
Obet Laha mengatakan, pemerintah Kabupaten Kupang sudah melakukan validasi terhadap 5.197 unit rumah penduduk di Kabupaten Kupang untuk mendapat bantuan dari BNPB.
Berita Terkait
Satu unit tugboat tenggelam di perairan Kabupaten Kepulauan Anambas
Jumat, 22 Desember 2023 17:02 Wib
Peneliti: Potensi siklon mirip Seroja bisa menyebabkan hujan persisten
Rabu, 21 Desember 2022 10:48 Wib
KM Cantika dievakuasi setelah tujuh bulan terdampar akibat diterjang badai Seroja
Sabtu, 6 November 2021 11:09 Wib
Kapal SPOB Seroja 01 temukan dua korban KM Liberty 1 di laut utara Bali
Rabu, 27 Oktober 2021 21:54 Wib
Seroja tak sendiri
Selasa, 19 Oktober 2021 8:27 Wib
Terumbu karang di TN Laut Sawu rusak akibat siklon seroja
Kamis, 27 Mei 2021 22:28 Wib
Warga kaget lokasi bekas "grasstrack" berubah jadi danau pascaseroja
Minggu, 2 Mei 2021 6:49 Wib
Danau baru muncul di Kota Kupang pasca-badai Seroja
Minggu, 18 April 2021 17:17 Wib