Jakarta (ANTARA) - Peneliti iklim di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengemukakan bahwa potensi siklon mirip Seroja bisa menyebabkan peningkatan hujan persisten di sekitar Nusa Tenggara Timur.
"Seroja-like berdampak pada peningkatan hujan yang terjadi secara persisten di beberapa wilayah di sekitar Nusa Tenggara Timur," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima melalui layanan pesan di Jakarta, Rabu.
Menurut Erma, penguatan dan pembesaran siklon mirip Seroja juga dapat menimbulkan efek jarak jauh ke wilayah Jawa, memicu penguatan angin kencang dan peningkatan hujan ekstrem.
Ia mengatakan bahwa pertumbuhan siklon mirip Seroja harus terus-menerus dipantau dan potensi efek jarak jauhnya harus diwaspadai.
Berdasarkan pantauan terkini, Erma mengatakan, siklon mirip Seroja tumbuh semakin membesar dan bergeser ke selatan menuju ke Australia.
Potensi siklon tropis mirip Seroja di atas wilayah Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya muncul sejak 18 Desember 2022.
Data dari Satellite-based Disaster Early Warning System (SADEWA) yang dikembangkan oleh Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN menunjukkan, prakondisi bibit siklon tropis itu ditandai dengan pembentukan vorteks ganda yang tumbuh di perairan Banda, yaitu badai vorteks utara dan selatan.
Mekanisme pembentukan vorteks ganda tersebut mirip dengan prakondisi terbentuknya siklon tropis Seroja pada 4 April 2021, yang diawali dengan pembentukan vorteks ganda di perairan Banda-Maluku sejak 28 Maret 2021.
Kondisi yang demikian menunjukkan syarat-syarat pembentukan bibit siklon siklon tropis mirip Seroja dapat berulang setiap tahun. Artinya, kejadian yang menurut teori sangat langka karena terjadi 100 sampai 200 tahun sekali itu bisa lebih sering terjadi, bahkan sampai setiap dua tahun atau setiap tahun sekali.
Sementara itu, menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Rabu hingga Kamis (22/12) hujan ringan hingga lebat berpeluang turun di wilayah Nusa Tenggara Timur, termasuk Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Malaka, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Kupang, Rote, dan Sabu.
Di samping itu, menurut BMKG, angin kencang berpotensi meliputi wilayah Flores Timur, Lembata, Alor, Kupang, dan Rote.
Berita Terkait
118 narapidana kabur usai guyuran hujan deras
Jumat, 26 April 2024 16:25 Wib
Palembang berpeluang hujan disertai petir
Jumat, 26 April 2024 8:03 Wib
Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis
Kamis, 25 April 2024 9:03 Wib
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
BMKG prakirakan Sumsel hujan
Rabu, 24 April 2024 5:52 Wib
Menadah air hujan jaga kearifan lokal untuk kehidupan
Kamis, 18 April 2024 16:40 Wib
BMKG Sumsel imbau pemudik waspadai kondisi hujan ekstrem
Selasa, 16 April 2024 0:20 Wib
BMKG sebut berawan hingga hujan warnai cuaca mayoritas wilayah Indonesia
Minggu, 14 April 2024 11:32 Wib