Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Warga Tionghoa di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Jumat, menggelar ritual tradisi ayak abu hio yang selama ini tersimpan dalam kendi-kendi besar di Kompleks Klenteng TITD Tjoe Tik Kiong, Tulungagung.
Bagi warga Tionghoa atau keturunan Tionghoa, tradisi ayak abu dimaknai sebagai ritual menyucikan diri dan lingkungan, lebih tepatnya upaya membersihkan energi negatif yang melekat sepanjang tahun sebelumnya menyambut keberuntungan pada tahun baru.
"Kalau tujuannya untuk bersih-bersih. Kalau dewa sudah naik ke nirwana, kita baru bersih-bersih," kata Ketua Bioma Tempat Ibadah Tri Dharma (TOTD) Tjoe Tik Kiong Tulungagung, Tjio Jing Jing di Tulungagung.
Ayak abu dilakukan dengan membersihkan sisa abu dupa dan lilin dari altar leluhur, tempat ibadah, atau rumah.
Jing-jing menjelaskan tradisi tersebut selalu dilakukan setelah dewa-dewa kembali ke nirwana. Selain ayak abu, masyarakat juga membersihkan rumah, altar, dan patung dewa-dewi sebagai simbol menyambut keberkahan.
Warga Tionghoa gelar tradisi ayak abu jelang Imlek

Pengurus melakukan ritual ayak abu hio yang selama ini ditampung dalam kendi besar di Kelenteng TITD Tjoe Tik Kiong, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (24/1/2025). Tradisi ayak abu menjadi bagian rangkaian ritual bersih-bersih klenteng menjelang perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 29 januari 2025. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)