Hari pertama puasa, vaksinasi lansia di puskesmas Palembang normal

id puskesmas, pelayanan vaksin covid-19 di puskesmas palembang, puskesmas palembang layani vaksin lansia, pelayanan vaksin

Hari pertama puasa, vaksinasi lansia di puskesmas Palembang normal

Kegiatan pelayanan penyuntikan vaksin COVID-19 di Puskesmas Pakjo Palembang. (ANTARA/Yudi Abdullah/21)

Palembang (ANTARA) - Pelayanan vaksinasi COVID-19 untuk warga lanjut usia (lansia) pada hari pertama puasa Ramadan 1442 Hijriah, Selasa, di sejumlah puskesmas di Kota Palembang, Sumatera Selatan, berjalan normal seperti hari biasanya.

Sebagai gambaran petugas Puskesmas Pakjo Palembang, Selasa, tampak bersemangat seperti hari biasa atau sebelum bulan Ramadhan melayani puluhan lansia yang datang mendaftar untuk divaksin dosis pertama dan dosis kedua.

Kepala Puskesmas Pakjo Palembang, Asnawi menjelaskan pada bulan puasa sekarang ini pelayanan kepada masyarakat berjalan seperti biasanya.

"Petugas kami melayani penyuntikan vaksin COVID-19 seperti biasanya 60 lansia per hari," ujarnya.

Dia menjelaskan minat warga lansia mendapatkan vaksin COVID-19 di puskesmas ini cukup tinggi, sehingga tim vaksinator dituntut bekerja maksimal mulai dari pelayanan pendaftaran, pemeriksaan persyaratan layak vaksin (screening) dan penyuntikan.

Pelayanan penyuntikan vaksin tersebut dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan antisipasi COVID-19 secara ketat dengan mengecek suhu tubuh peserta vaksin di pintu masuk puskesmas, pengaturan jarak duduk di ruang tunggu, dan wajib menggunakan masker.

Bagi lansia yang belum divaksin, pihaknya mengajak untuk segera datang ke puskesmas pada jam pelayanan mulai Senin hingga Sabtu, kata Asnawi.

Sebelumnya Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Palembang, dr. Mirza Susanty menjelaskan bahwa pihaknya menyiapkan 41 puskesmas yang tersebar di 18 kecamatan untuk melayani penyuntikan vaksin COVID-19 yang dimulai sejak 14 Januari 2021.

Selain puskesmas, pelayanan vaksin tersebut juga disiapkan di 19 rumah sakit milik pemerintah dan swasta, kata Mirza.