Penyaluran kredit BSB tumbuh 5,86 persen tahun 2020

id BSB,bank sumsel babel,bsb sumsel,kredit bsb,kredit umkm,perbankan,ekonomi perbankan

Penyaluran kredit BSB  tumbuh 5,86 persen tahun 2020

Dua orang model melakukan transaksi melalui Internet Banking. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi.)

Palembang (ANTARA) - Bank Sumsel Babel sepanjang tahun 2020 mencatat penyaluran kredit sebesar Rp17,54 triliun atau tumbuh sebesar 5,86 persen dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin di Palembang, Rabu, mengatakan pertumbuhan kredit tersebut menunjukkan bahwa kinerja bank pembangunan daerah (BPD) tersebut masih positif, di tengah penyaluran kredit BPD di Tanah air justru terkontraksi hingga 2,41 persen pada tahun 2020.

“Kinerja perusahaan meningkat, baik kredit dan aset masih tumbuh. Namun memang, DPK (dana pihak ketiga) menurun,” kata dia.

Untuk penghimpunan DPK terealisasi sebanyak Rp21,10 triliun. Nilai itu menurun sebesar 2,89 persen dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp21,73 triliun. Menurut dia, DPK yang dihimpun Bank Sumsel Babel mayoritas adalah dana murah dari masyarakat.

“Dana masyarakat tersebut menurun tipis 0,51 persen dari semula Rp17,6 triliun menjadi RP17,5 triliun,” kata dia.

Pencapaian kinerja bisnis perbankan itu juga dibarengi raihan laba bersih senilai Rp423,6 miliar. Laba tersebut tumbuh 16,72 persen dibandingkan tahun buku 2019 yang senilai Rp362,9 miliar.

“Peningkatan laba ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga 2,83 persen dan penurunan beban bunga sebesar 6,13 persen dibanding tahun 2019,” kata dia.

Syamsudin mengemukakan, para pemegang saham pun memutuskan untuk pembagian dividen sebanyak Rp212 miliar, tumbuh 16,8 persen dari tahun buku 2019 Rp181,5 miliar.

“Dividen disetor kas daerah sebagai PAD (pendapatan asli daerah) sesuai dengan share lembar saham yang dimiliki pemegang saham,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Agro, mengatakan pertumbuhan kredit disebabkan lantara fokus perusahaan pada pemasaran kredit yang berorientasi pada pengembangan ekonomi kerakyatan.

"Kami juga memprioritaskan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam rangka pemulihan ekonomi, antara lain melalui kredit program KUR, dan FLPP," katanya.

Antonius melanjutkan pihaknya juga menyasar pengembangan kredit yg menjadi kompetesi dan captive market Bank Sumsel Babel, seperti kredit konstruksi APBD dan kredit kepada ASN. Sementara terkait penurunan DPK, menurut dia, lantaran turunnya dana giro sebesar -27,66 persen khususnya pada giro pemerintah daerah.