Jakarta (ANTARA) - Pakar astronomi dari Tim Falakiyah Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya mengatakan tidak ada referensi hilal atau bulan baru nampak di Indonesia pada Jumat petang.
"Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif antara minus 5,29 sampai dengan minus 3,96 derajat. Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari," kata Cecep di Jakarta, Jumat.
Dengan derajat di bawah nol derajat atau di bawah ufuk artinya hilal kemungkinan besar tidak terlihat oleh tim perukyat.
Cecep mengatakan rukyat adalah observasi astronomis. Karena itu, harus ada referensinya melalui hisab.
"Secara hisab, awal Syawal 1441 H jatuh pada hari Minggu (24/5). Ini sifatnya informatif, konfirmasinya menunggu hasil rukyat dan keputusan sidang isbat," katanya.
Dalam paparan virtualnya, Cecep mengatakan dari penghitungan astronomi itu akan dikonfirmasi dengan melihat langsung hilal oleh Tim Falakiyah Kemenag dengan pengamatan hilal di 80 titik di seluruh Indonesia.
Menurut dia, penetapan awal bulan Hijriyah didasarkan pada hisab dan rukyat. Proses hisab sudah ada dan dilakukan oleh hampir semua ormas Islam.
"Saat ini, kita sedang melakukan proses rukyat, dan sedang menunggu hasilnya," kata dia.
Berita Terkait
Pj Bupati Banyuasin teken MOU isbat nikah Pengadilan Agama Pangkalan Balai
Jumat, 1 Maret 2024 9:55 Wib
Pemkab OKU Selatan gelar Isbat Nikah Terpadu 2023
Jumat, 15 Desember 2023 14:57 Wib
88 pasutri di OKU Timur ikuti Isbat Nikah di zona 3
Sabtu, 25 November 2023 17:07 Wib
Sebanyak 66 pasutri di OKU Timur ikut Isbat Nikah di zona II
Kamis, 16 November 2023 17:19 Wib
OKU Timur gelar isbat nikah terpadu massal
Rabu, 8 November 2023 22:03 Wib
Kemenag gelar Sidang Isbat penetapan Idul Adha 18 Juni 2023
Senin, 12 Juni 2023 12:15 Wib
44 suami-istri di Muara Enim Sumsel jalani isbat nikah terpadu
Sabtu, 10 Juni 2023 17:49 Wib
Kemenag umumkan awal Ramadhan Kamis (23/3).
Rabu, 22 Maret 2023 19:16 Wib