Pengusaha Prajogo Pangestu sumbang Rp2 miliar tangani corona

id covid-19,prajogo pangestu,wabah corona

Pengusaha Prajogo Pangestu sumbang Rp2 miliar tangani corona

Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu mengikuti upacara pemberian tanda kehormatan Bintang Jasa Utama oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Kamis (15/8/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

Jakarta (ANTARA) - Pengusaha nasional yang juga Presiden Komisaris Barito Pacific Group, Prajogo Pangestu memberikan sumbangan dana sebesar Rp2 miliar kepada Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sebagai bentuk kepedulian dalam menanggulangi wabah virus corona atau COVID-19.

Bantuan yang disalurkan melalui Yayasan Bhakti Barito milik keluarga taipan tersebut diharapkan dapat membantu rumah sakit pemerintah itu dalam menjalankan fungsinya sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk perawatan pasien yang terpapar virus corona.

“Sumbangan ini akan digunakan untuk pengadaan peralatan, perlengkapan medis seperti test kit, alat pelindung diri (APD), masker, disinfektan, obat-obatan, dan keperluan lainnya,” kata Pengurus Yayasan Bhakti Barito, Yazirwan Uyun dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Menurut Yazirwan, donasi tersebut diserahkan melalui rekening bank yang disepakati dengan sepengetahuan dan persetujuan manajemen dan direksi RSCM.

Dengan bantuan ini, RSCM diharapkan dapat menjalankan tugasnya selain melayani masyarakat yang terkena virus corona juga sebagai rujukan nasional dalam menangani berbagai kasus penyakit.

“Barito Pacific terus memantau perkembangan wabah virus corona di Indonesia. Perusahaan juga berkomitmen untuk senantiasa merespons dan berupaya memberikan kontribusi terhadap situasi ini dengan tepat,” ujar Yazirwan.

Selain memastikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan di semua unit bisnis perusahaan, Barito Grup juga ingin ikut mendorong masyarakat agar menjaga kewaspadaan terhadap berbagai wabah penyakit.

“Anjuran pemerintah agar menjaga jarak sosial, menghindari aktifitas yang tidak perlu dan menghindari tempat-tempat keramaian harus dilakukan. Sebaiknya semua orang mengikuti prosedur dan rajin menjaga kesehatan, keselamatan, dan kebersihan,” kata Yazirwan.

Saat ini seluruh dunia berjibaku menghentikan pandemi COVID-19 yang sudah mewabah di 192 negara, di mana hingga 23 Maret 2020 secara global sudah mencapai 341.330 kasus. Dari jumlah tersebut 99.040 sembuh dan 14.746 meninggal dunia.

Saat yang bersamaan, di Indonesia jumlah kasus yang positif COVID-19 telah mencapai 579 kasus, sementara yang sembuh 30 orang dan meninggal tercatat 49 orang.