Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno mengatakan pemahaman akan sains, matematika dan lain-lainnya berawal dari membaca.
"Bagaimana memahami sains dan sebagainya, kalau apa yang dimaksud dari soal itu tidak tahu. Kalau permasalahannya di situ, maka jangan harap bisa paham sains dan sebagainya itu," ujar Totok dalam diskusi di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan selama ini, yang dibanggakan adalah akses pendidikan maupun jumlah murid, namun permasalahan utamanya ada di kualitas pendidikan yang salah satu solusinya melalui membaca itu.
"Kadang-kadang gerakan literasi itu lebih banyak acara seremoni, dibandingkan membaca itu sendiri. Begitu diluncurkan serasa tugas selesai, padahal tidak," katanya.
Menurut dia, yang terpenting adalah menanamkan kepada anak untuk suka membaca sejak dini bukan dengan kegiata-kegiatan seremoni. Selain itu juga penting penulis buku cerita mengembangkan muatan lokal dalam tulisannya.
Peneliti Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan (Puslitjakdikbud), Indah Pratiwi, mengatakan banyak orangtua tidak paham mengenai bahaya "gawai" (gadged), sehingga mereka membelikan gawai untuk anaknya.
"Itu karena legal, beda dengan narkoba yang ilegal. Padahal gawai memiliki dampak negatif seperti kecanduan gawai maupun anak susah konsentrasi," kata Indah.
Penggunaan gawai tersebut, paling banyak digunakan pada pukul 17.00 WIB hingga 22.00 WIB atau dengan kata lain selepas pulang sekolah. Untuk itu perlu perhatian orangtua terhadapa penggunaan gawai. Sebagian besar penggunaan gawai digunakan untuk mengakses media sosial.
"Kalau anak kecanduan gawai, maka mereka enggan membaca buku. Ini yang harus diperhatikan orang tua," kata Indah.
Berita Terkait
Buku "Bandar Padang" dilauching di Festival Muaro
Sabtu, 20 April 2024 20:39 Wib
Perpusnas dorong pembuatan buku berbasis nilai lokal, kolaborasi penulis-penerbit-perpustakaan terjalin
Selasa, 19 Maret 2024 23:05 Wib
Polda Sumsel sebut perpustakaan mapolda terbuka untuk umum
Selasa, 19 Maret 2024 16:20 Wib
Prajurit Satgas Yonif 200/BN mengajar sambil bagikan buku di SD Inpres Okilik
Rabu, 6 Maret 2024 21:17 Wib
96 pasangan suami-istri di Ogan Ilir akhirnya kantongi buku nikah
Rabu, 10 Januari 2024 9:44 Wib
Buku kenotariatan siber Ikano Unpad sumbangsih kepada ilmu pengetahuan
Minggu, 17 Desember 2023 14:38 Wib
Pemkab OKU Selatan gelar Isbat Nikah Terpadu 2023
Jumat, 15 Desember 2023 14:57 Wib
88 pasutri di OKU Timur ikuti Isbat Nikah di zona 3
Sabtu, 25 November 2023 17:07 Wib