Khofifah suarakan perdamaian dunia dari perempuan Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menginisiasi pembentukan Komite Perempuan Indonesia untuk Perdamaian Dunia guna menyuarakan perdamaian dunia dari para perempuan Indonesia.
“Saat ini dunia sedang tidak sedang baik-baik saja. Di Timur Tengah, kita tidak tahu kapan perang Israel dengan Palestina akan berakhir, juga ditambah dengan konflik baru Israel dengan Iran. Di sisi lain, perang Rusia dan Ukraina juga belum diketahui kapan akan berakhir,” kata Khofifah di Jakarta, Sabtu.
Untuk itu, dalam forum yang dihadiri oleh para pimpinan strategis organisasi perempuan Indonesia tersebut, Khofifah mengajak seluruh organisasi perempuan bersatu dan membangun langkah nyata guna merespon kondisi dunia yang sedang gaduh dengan konflik dan peperangan.
"Perempuan dan anak tidak hanya menjadi korban perang tapi juga berada dalam situasi paling rentan. Isu inilah yang harus menjadi pokok perhatian dunia," dia menambahkan.
Khofifah mengatakan, sejauh ini Muslimat NU telah tiga kali mengirimkan bantuan untuk warga Palestina yang menjadi korban peperangan dan juga yang sedang mengungsi di Rafah maupun di Yordanis. Selain itu, katanya, beberapa Lembaga dan organisasi di Indonesia juga telah melakukan hal yang sama.
"Tapi tentu hal tersebut tidak cukup. Mumpung di sini ada Ketua Umum Kowani, juga hadir pula Mbak Yenny Wahid yang tak lain adalah Ketua Bidang Luar Negeri PP Muslimat NU. Bersama dengan kekuatan organisasi perempuan di Indonesia, kami Muslimat NU ingin membangun sinergi dan menginisiasi gerakan perempuan, mengirim tim komite kemanusiaan untuk langsung bertemu dengan Sekjen PBB," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Muslimat NU inisiasi komite guna suarakan perdamaian dunia ke PBB
“Saat ini dunia sedang tidak sedang baik-baik saja. Di Timur Tengah, kita tidak tahu kapan perang Israel dengan Palestina akan berakhir, juga ditambah dengan konflik baru Israel dengan Iran. Di sisi lain, perang Rusia dan Ukraina juga belum diketahui kapan akan berakhir,” kata Khofifah di Jakarta, Sabtu.
Untuk itu, dalam forum yang dihadiri oleh para pimpinan strategis organisasi perempuan Indonesia tersebut, Khofifah mengajak seluruh organisasi perempuan bersatu dan membangun langkah nyata guna merespon kondisi dunia yang sedang gaduh dengan konflik dan peperangan.
"Perempuan dan anak tidak hanya menjadi korban perang tapi juga berada dalam situasi paling rentan. Isu inilah yang harus menjadi pokok perhatian dunia," dia menambahkan.
Khofifah mengatakan, sejauh ini Muslimat NU telah tiga kali mengirimkan bantuan untuk warga Palestina yang menjadi korban peperangan dan juga yang sedang mengungsi di Rafah maupun di Yordanis. Selain itu, katanya, beberapa Lembaga dan organisasi di Indonesia juga telah melakukan hal yang sama.
"Tapi tentu hal tersebut tidak cukup. Mumpung di sini ada Ketua Umum Kowani, juga hadir pula Mbak Yenny Wahid yang tak lain adalah Ketua Bidang Luar Negeri PP Muslimat NU. Bersama dengan kekuatan organisasi perempuan di Indonesia, kami Muslimat NU ingin membangun sinergi dan menginisiasi gerakan perempuan, mengirim tim komite kemanusiaan untuk langsung bertemu dengan Sekjen PBB," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Muslimat NU inisiasi komite guna suarakan perdamaian dunia ke PBB