Rektor Unja: Revolusi Industri 4.0 jadi peluang sekaligus tantangan

id Unja, industri 4.0,Prof Johni Najwan,Universitas Jambi,Revolusi Industri 4.0,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara

Rektor Unja: Revolusi Industri 4.0 jadi peluang sekaligus tantangan

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi saat mengikuti seminar dengan topik "Strategi Kebijakan Fiskal Indonesia Era Revolusi Industri 4.0" yang digelar di Balairung Universitas Jambi, Rabu (23/4/2019). (Antara/Gresi)

Jambi (ANTARA) - Rektor Universitas Jambi Prof Johni Najwan mengatakan, era Revolusi Industri 4.0 pada sekarang ini bisa menjadi tantangan dan peluang bagi perekonomian.

"Revolusi Industri 4.0 adalah topik yang menarik, karena pada saat ini menjadi tantangan sekaligus peluang dalam kompetisi yang semakin ketat," kata Prof Johni Najwan saat membuka seminar Dies Natalis ke-56 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, Rabu.

Seminar dengan topik "Strategi Kebijakan Fiskal Indonesia Era Revolusi Industri 4.0" tersebut digelar di Balairung Kampus Unja Mendalo, Muarojambi, diikuti seribuan mahasiswa.

Dalam seminar itu, menghadirkan pembicara kunci Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Adriyanto. Selain itu juga hadir Kepala Bank Indonesia Institute Solikin M.Juhro.

"Harus benar-benar kita perhatikan, karena materi seminar seperti ini sangat bermanfaat supaya kita semua dapat pencerahan dari pakar yang memiliki kapasitas," katanya.

Dalam kesempatan itu dengan semakin bertambahnya masa bakti Fakultas Ekonomi dan Bisnis, pihaknya berharap semakin memberikan kontribusi positif untuk pembangunan bangsa dan negara.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, Amril mengajak mahasiswa dan civitas akademika untuk mengikuti seluruh rangkaian dan pemaparan yang disampaikan narasumber.

"Karena ini kesempatan langka yang disampaikan langsung oleh pakar yang kompeten dalam kebijakan ekonomi makro yang berkaitan dengan Revolusi Industri 4.0," katanya.

Selain itu dalam pemaparan Adriyanto mengatakan, bahwa pemerintah akan berupaya untuk menjaga daya beli melalui pengendalian inflasi dan peningkatan bantuan sosial, namun di sisi lain tetap mendorong pertumbuhan dengan perluasan lapangan kerja.