Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Pergerakan nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah 25 poin menjadi Rp14.475 dibandingkan sebelumnya Rp14.450 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis mengatakan rilis data tenaga kerja dan indeks manufaktur Amerika Serikat sedang menjadi fokus pelaku pasar. Di tengah situasi itu dolar AS cenderung terapresiasi.
"Namun jika data itu menunjukan adanya pelambatan ekonomi di AS, maka dapat membalikkan arah pergerakan dolar AS dan berdampak positif pada rupiah," katanya.
Menurut dia, penguatan rupiah akan terbantu dampak permintaan terhadap mata uang yen Jepang sebagai "safe haven" di tengah masih kuatnya kekhawatiran pasar terhadap perekonomian global.
"Penguatan mata uang itu dapat berdampak positif bagi mata uang sekitar," katanya.
Sementara itu, ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan inflasi Indonesia pada tahun kalender Januari-Desember 2018 sebesar 3,13 persen, terbilang cukup terkendali.
"Terkendalinya inflasi sepanjang tahun 2018 itu dapat menjadi katalis positif bagi rupiah," katanya.
Berita Terkait
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Rupiah turun di tengah pasar tunggu rilis inflasi domestik
Senin, 1 April 2024 10:02 Wib
Kurs rupiah merosot setelah rilis notulensi FOMC AS
Kamis, 22 Februari 2024 10:58 Wib
Rupiah cenderung menguat sebab meningkatnyasentimen risk-on di China
Rabu, 24 Januari 2024 9:45 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi sentimen penurunan suku bunga AS
Senin, 22 Januari 2024 9:51 Wib
Rupiah menguat seiring pasar antisipasi pemangkasan suku bunga AS
Jumat, 19 Januari 2024 16:25 Wib
Rupiah diperkirakan melemah setelah revisi data PDB AS lebih tinggi
Kamis, 30 November 2023 11:53 Wib
Sentimen penggerak rupiah masih terkaitek spektasi suku bunga acuan AS
Jumat, 24 November 2023 9:37 Wib