Dua kecamatan di Muratara terendam banjir

id banjir,muratara,sungai,bpbd

Dua kecamatan di Muratara terendam banjir

Warga di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan beraktivitas menggunakan perahu kayu karena desa mereka terendam banjir akibat luapan sungai Rawas, Sabtu (8/12/2018). (ANTARA News Sumsel/Rahmat Aizullah/Erwin Matondang/18)

Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Dua kecamatan di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, terendam banjir parah akibat luapan sungai Rawas setelah daerah itu diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

"Dua kecamatan ini memang menjadi daerah langganan banjir, karena wilayahnya berada di dataran rendah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Zulkifli di Muara Rupit, Sabtu.

Dia mengatakan, di Kecamatan Rawas Ilir terdapat 8 desa/kelurahan yang kebanjiran, yakni Kelurahan Bingin Teluk, Desa Beringin Makmur I, Desa Mandi Angin, Desa Tanjung Raja, Desa Belani, Desa Batu Kucing, Desa Pauh, Desa Pauh I, kemudian di Kecamatan Karang Dapo hanya Kelurahan Karang Dapo dan Desa Karang Dapo I yang terendam banjir.

Menurut Zulkifli, banjir mulai merendam permukiman warga sejak Kamis (6/12) hingga hari ini belum juga surut bahkan berpotensi meningkat, mengingat intensitas hujan di wilayah tersebut masih tinggi.

Berdasarkan pantauan pihaknya di lapangan, banjir tidak hanya merendam permukiman warga, juga menggenangi jalan poros antar kecamatan, sehingga kendaraan tidak bisa melintas, dan terpaksa melewati jalan alternatif dengan jarak yang lebih jauh.

Menurut salah seorang warga yang desanya terendam banjir, Syaiful mengatakan meski dilanda banjir namun masyarakat tetap melaksanakan aktivitas seperti biasa menggunakan perahu kayu.

"Setiap tahun memang sering terjadi banjir, karena desanya berada di pinggiran sungai, kalau sungai meluap, pasti banjir, jadi masyarakat sudah terbiasa," katanya.

Sementara, Wakil Bupati Muratara, Devi Suhartoni menghimbau warga agar tetap waspada terhadap bencana banjir, karena wilayah Kabupaten Muratara merupakan daerah berpotensi tinggi terjadi banjir.

"Kami menghimbau warga tetap menjaga anak-anaknya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, pastikan juga kabel listrik di rumah tidak ada yang telanjang dan terendam air," imbaunya.

Masyarakat juga diminta untuk terus melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan setempat, sehingga semua permasalahan bisa diatasi dengan cepat.

"Jika ada kondisi yang kurang baik, warga dianjurkan untuk berkonsultasi secepatnya kepada camat, kades maupun lurah terkait apa yang dibutuhkan masyarakat," katanya.