Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Generasi milenial atau penduduk yang lahir pada rentang tahun 1990 hingga 2.000-an dinilai memiliki pola pikir, pola kerja dan gaya hidup yang lebih aktif dibandingkan generasi sebelumnya.
"Generasi milenial lebih aktif dibandingkan generasi sebelumnya, sehingga mereka memerlukan asupan energi yang juga lebih baik," ujar Direktur Pemasaran Asia Sejahtera Perdana Pharmaceutical (ASPP), Davin Thomas Lai, dalam peluncuran minuman energi Kratingdaeng Gold di Jakarta, Minggu.
Asupan energi tersebut harus aman untuk dikonsumsi setiap hari, sehingga bisa menjaga stamina para milenial tersebut.
Data dari Nielsen pada Agustus 2018 menyebutkan bahwa pasar minuman energi cair tumbuh 10,5 persen. Jika secara keseluruhan mengalami kenaikan dari 34 persen menjadi 41 persen dalam setahun terakhir.
Dalam hal ini, konsumen dari milenial terus mengalami peningkatan. Apalagi sekitar 30 persen penduduk Indonesia adalah para milenial.
Milenial juga dinilai memiliki kepribadian yang aktif, progesif dan juga aktif. Hal itu pula, yang membuatnya menaruh perhatian pada kaum milenial.
Wakil Rektor Universitas Tarumanagara Gatot P Soemartono mengatakan, selain aktif generasi milenial lebih senang berwirausaha dibandingkan bekerja di perusahaan.
"Generasi milenial lebih senang berwirausaha, dibandingkan bekerja di perusahaan mapan, karena waktu mereka lebih banyak habis dalam perjalanan menuju tempat kerja," ujar Gatot.
Gatot memberi contoh, para milenial harus bangun pagi menuju tempat kerja, biaya transportasi yang mahal hingga menghadapi jalanan yang penuh dengan kemacetan. Hal ini dikarenakan biasanya jika di kota besar, banyak pekerja yang tinggal di pinggiran ibu kota.
Selain itu juga sejumlah kisah sukses wirausaha, kata Gatot, turut mempengaruhi minat generasi milenial berwirausaha.
Asupan energi tersebut harus aman untuk dikonsumsi setiap hari, sehingga bisa menjaga stamina para milenial tersebut.
Data dari Nielsen pada Agustus 2018 menyebutkan bahwa pasar minuman energi cair tumbuh 10,5 persen. Jika secara keseluruhan mengalami kenaikan dari 34 persen menjadi 41 persen dalam setahun terakhir.
Dalam hal ini, konsumen dari milenial terus mengalami peningkatan. Apalagi sekitar 30 persen penduduk Indonesia adalah para milenial.
Milenial juga dinilai memiliki kepribadian yang aktif, progesif dan juga aktif. Hal itu pula, yang membuatnya menaruh perhatian pada kaum milenial.
Wakil Rektor Universitas Tarumanagara Gatot P Soemartono mengatakan, selain aktif generasi milenial lebih senang berwirausaha dibandingkan bekerja di perusahaan.
"Generasi milenial lebih senang berwirausaha, dibandingkan bekerja di perusahaan mapan, karena waktu mereka lebih banyak habis dalam perjalanan menuju tempat kerja," ujar Gatot.
Gatot memberi contoh, para milenial harus bangun pagi menuju tempat kerja, biaya transportasi yang mahal hingga menghadapi jalanan yang penuh dengan kemacetan. Hal ini dikarenakan biasanya jika di kota besar, banyak pekerja yang tinggal di pinggiran ibu kota.
Selain itu juga sejumlah kisah sukses wirausaha, kata Gatot, turut mempengaruhi minat generasi milenial berwirausaha.