Konsorsium kelola sendang diperpanjang hingga 2020

id konsorsium,Kemitraan Pengelolaan lanskap Sembilang,sembilang,banyuasin,muba,viral,sumsel,info,berita

Konsorsium kelola sendang diperpanjang hingga 2020

Seekor burung Dara laut sayap putih (Chlidonias leucopterus) terbang di atas perairan surut mangrove Sembilang Banyuasin Sumsel. (Foto Antarasumsel.com/13/Feny Selly/Aw)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Konsorsium Kemitraan Pengelolaan lanskap Sembilang - Dangku (kelola sendang) diperpanjang sampai tahun 2020 untuk melihat potensi perluasan dan keperluan daerah. 

"Harusnya tahun 2018 sudah selesai tapi diperpanjang lagi, kami masih melihat potensi-potensi perluasan wilayah dan keperluan daerah yang sudah ada, dengan tetap memegang konteks low cost ekstention," kata Direktur Program Kelola Sendang Damayanti Buchari, Rabu. 

Menurutnya progres kelola sendang di 21 desa wilayah Banyuasin dan Musi Banyuasin selama 2,5 tahun terakhir telah memperlihatkan hasil positif yang mendukung konservasi pengelolaan lanskap berkelanjutan. 

Selain fokus restorasi gambut, pihaknya turut membantu masyarakat diwilayah setempat meningkatkan pemasukan dengan pemanfaatan alam yang benar, lalu telah memastikan private sector beroperasi di daerah  bebas konflik dan secara lingkungan bisa dipertanggung jawabkan. 

Adanya usaha membangun kemitraan antara publik, pemerintah, dan private sector yang kemudian membentuk lembaga khusus lanskap semakin memudahkan hadirnya forum-forum dalam mencari titik temu setiap permasalahan konflik di wilayah kelola sendang, jelas Damayanti. 

"Kami fokus di Banyuasin dan Muba karena alasan pertama pernah terjadi kebakaran hutan-lahan di sana dan ada Wilayah Sembilang yang merupakan taman nasional,  lalu kedua daerah Dangku, disitu konfliknya luar biasa antara masyarakat, private sector serta pemerintah, mulai dari konflik sawit hingga masyarakat yang masuk wilayah suaka margasatwa, jadi intensiitas kerja kami lebih banyak di 2 wilayah tersebut," ujar Damayanti. 

Ia menambahkan 21 desa tersebut mencakupi luas 1,6 juta hektar lahan gambut, dengan 145 ribu rumah tangga dan 465 ribu jiwa, konsorsium sendiri telah memasuki tahap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.