Ratusan warga binaan rutan Baturaja golput

id golput,warga binaan Rutan Kelas II B Sarang Elang Baturaja,pilkada oku,pilkada serentak,calon kepala daerah oku,berita sumsel,berita palembang

Ratusan warga binaan rutan Baturaja golput

Ilustrasi (ANTARA News Sumsel)

Baturaja (ANTARA News Sumsel) - Ratusan warga binaan Rutan Kelas II B Sarang Elang Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan tidak mencoblos atau golput pada Pemilihan Gubernur Sumsel 2018 karena tidak memiliki KTP Elektronik.

"Warga binaan yang golput ini karena tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP e) dan Surat Keterangan (Suket)," kata Kepala Rumah Tahanan Kelas II B Sarang Elang Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Herdianto di Baturaja, Rabu.

Dia mengatakan, tercatat sebanyak 310 orang warga binaan penghuni rutan setempat tidak memiliki KTP-e dan suket dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) OKU sebagai syarat untuk?melakukan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2018.

"Ke 310 warga binaan pemasyarakatan Rutan Baturaja ini tidak memiliki KTP-e karena belum melakukan perekaman data di dinas terkait sebelum masuk buih," katanya.

Amat disayangkan ratusan warga binaan tersebut kehilangan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur Sumsel tahun ini.

Padahal kata dia, Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil sudah mengeluarkan surat imbauan kepada dinas terkait di seluruh daerah agar warga binaan dapat menggunakan hak pilihnya saat pemilihan umum.

Dia menjelaskan, seharusnya pihak terkait dalam hal ini Disdukcapil OKU dapat memberi dukungan dengan terjun langsung ke Rutan Baturaja untuk melakukan perekaman data terhadap warga binaan agar memiliki identitas.?

"Dari 10 poin surat imbauan itu, poin ketiga menjelaskan bahwa harus melakukan perekaman data warga binaan dalam rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan. Namun hal itu belum dilaksanakan oleh pihak terkait.

Ia mengakui, sebelumnya pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Disdukcapil OKU dan pihak penyelengara pemilu di wilayah setempat terkait hal tersebut.?

"Hasilnya setelah dicek hanya 163 orang terdata di data base Disdukcapil yang berhak mendapat suket," jelasnya.

Sementara Kepala Disdukcapil OKU, Ajahari secara terpisah saat dikonfirmasi terkait hal tersebut tidak dapat dihubungi melalui telepon genggamnya karena tidak aktif.