Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Turnamen bulu tangkis Indonesia Terbuka 2018 akan menerapkan aturan batasan tinggi pukulan servis 115 cm sebagaimana turnamen All England 2018, demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Achmad Budiharto.
"Aturan tinggi pukulan servis itu sementara akan berlaku pada turnamen tingkat kedua, termasuk Indonesia Terbuka seperti All England," kata Budiharto di sela-sela Musyawarah Organisasi Nasional Luar Biasa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Jakarta, Selasa malam.
Budiharto mengatakan turnamen tingkat tiga seperti Malaysia Masters 2018 belum menerapkan aturan tinggi pukulan servis 115 cm sebagaimana kejuaraan lain bulu tangkis di China selain China Terbuka.
"Tampaknya, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) masih akan menerapkan aturan servis itu pada turnamen tingkat atas yaitu tingkat satu dan dua," katanya.
Namun, Budiharto mengaku belum mendapatkan informasi terkait penerapan aturan tinggi pukulan servis itu pada kejuaraan beregu Piala Thomas dan Piala Uber 2018.
"Kami akan menyiapkan untuk hal itu seandainya benar-benar diterapkan pada Piala Thomas dan Uber. Tapi, saya belum dapat informasi penerapan aturan itu sampai sekarang," katanya.
Budiharto mengatakan negara-negara anggota BWF dari benua Eropa merupakan negara-negara yang menolak penerapan aturan tinggi pukulan servis menyusul postur tubuh atlet mereka tidak memadai untuk batas ketinggian 115 cm.
Aturan poin 11 Selain aturan ketinggian pukulan servis, Budiharto mengatakan Piala Thomas dan Piala Uber 2018 juga belum menerapkan aturan poin 11 dengan lima gim permainan yang menggantikan poin 21 dengan tiga gim permainan.
"Terkait aturan poin, negara-negara Asia justru menggalang kekuatan untuk mempertahankan poin 21. Tapi, keputusan ada pada rapat BWF ketika penyelenggaraan Piala Thomas-Uber di Thailand, pada 20-27 Mei," ujarnya.
Negara-negara Eropa, menurut Budiharto, berharap aturan poin 11 akan berlaku pada 2019 sebagai tahun menuju Olimpiade Tokyo 2020.
"Hanya saja, negara-negara Asia masih tidak mempunyai suara yang sama, atau kompak. Ada beberapa negara yang akan menyetujui aturan poin 11 karena atlet-atlet mereka sudah menua," kata Budiharto yang mengindikasikan negara tetangga Indonesia.
Berita Terkait
Atlet juara All England telah kembali ke Indonesia
Selasa, 19 Maret 2024 8:42 Wib
Ogan Ilir pace prestasi atlet dengan bangun GOR
Jumat, 23 Februari 2024 20:23 Wib
Jadwal Jumat: Liga Europa dan Liga Conference kembali bergulir
Jumat, 16 Februari 2024 11:59 Wib
Kepercayaan diri Putri bawa Indonesia raih poin pertama dari Hong Kong
Kamis, 15 Februari 2024 10:54 Wib
Chico buka perjuangan awal Indonesia di BATC dengan kemenangan
Selasa, 13 Februari 2024 17:07 Wib
Meilysa/Rachel sempurnakan kemenangan Indonesia atas Kazakhstan
Selasa, 13 Februari 2024 11:59 Wib
Patut direplikasi, turnamen olahraga berhadiah beasiswa
Sabtu, 13 Januari 2024 8:12 Wib
Badminton bidik prestasi Olimpiade
Minggu, 17 Desember 2023 15:04 Wib