Bengkulu (ANTARA News Sumsel) - Para nelayan tradisional Kota Bengkulu menyebutkan puluhan kapal pengguna alat tangkap pukat harimau atau trawl masih beroperasi di perairan Bengkulu.
"Tadi malam ada 50 unit kapal pemakai jaring trawl yang menarik jaring di perairan Seluma," kata Chandra, nelayan tradisional Kelurahan Malabero, Kota Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan para nelayan tradisional cukup lama bersabar menyaksikan aksi terlarang para pengguna trawl itu.
Bila tidak ada ketegasan dari aparat penegak hukum, katanya, nelayan tradisional siap beraksi membersihkan alat tangkap terlarang itu.
"Tiga hari lalu sudah ada satu trawl yang kami sita saat beroperasi di perairan Selolong, Bengkulu Utara," ucapnya.
Chandra mengatakan operasi kapal trawl masih dapat ditemui di wilayah perairan pasar Ngalam dan Teluk Sepang.
Di wilayah Bengkulu Utara, penggunaan alat penangkapan ikan (API) yang sudah dilarang pemerintah itu terdapat di perairan Serangai hingga Seblat.
"Kalau tidak ada penyelesaian dari pemerintah dan aparat hukum, konflik horisontal bisa terjadi di laut Bengkulu," ucapnya.
Sebelumnya, perwakilan para nelayan tradisional mendatangi kantor gubernur Bengkulu menuntut pemberantasan penggunaan trawl dari perairan Bengkulu.
Tuntutan ini pun ditanggapi pemerintah daerah yang menjanjikan segera menertibkan penggunaan trawl di perairan wilayah itu.
"Kalau memang ada tindakan tegas dari pemerintah dan penegak hukum, tidak mungkin puluhan trawl masih menarik jaring di laut," katanya.
(T.H019/N. Yuliastuti)
Berita Terkait
Tiga kapal nelayan tradisional Natuna ditangkap di Perairan Malaysia
Senin, 22 April 2024 14:48 Wib
Seorang nelayan hilang, perahunya menepi sendiri di pantai
Minggu, 31 Maret 2024 16:55 Wib
Polisi: Nelayan jangan gunakan bom saat melaut
Selasa, 26 Maret 2024 11:53 Wib
Dihantam rob, perahu nelayan di Sukabumi berantakan
Rabu, 13 Maret 2024 4:40 Wib
Mesin perahu hidup dan berputar, ternyata nelayan pemiliknya jatuh tenggelam
Kamis, 7 Maret 2024 22:20 Wib
Gelombang hempas dan tenggelamkan pompong nelayan di Natuna
Sabtu, 17 Februari 2024 13:00 Wib
Di Banten, empat nelayan tewas tersambar petir saat melaut
Senin, 5 Februari 2024 17:06 Wib
11 hari terapung di laut, tiga nelayan diselamatkan tanker
Jumat, 12 Januari 2024 10:28 Wib