Tujuh proyek hulu migas ditargerkan onstream 2018

id skk migas,migas,Djoko Siswanto,onstream 2018,berita palembang,berita sumsel

Tujuh proyek hulu migas ditargerkan onstream 2018

Dokumentasi pekerja anjungan minyak lepas pantai. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Jakarta (Antaranews Sumsel) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan ada tujuh proyek hulu minyak dan gas bumi yang ditargetkan bisa "onstream" pada 2018.

Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto dalam FGD Hulu Migas "Refleksi 2017 dan Outlook 2018" di Jakarta, Rabu, mengatakan ke tujuh proyek itu tidak berkapasitas besar.
   
"Target onstream 2018 ada tujuh. Tidak banyak kegiatan yang akan onstream di 2018 untuk penambahan produksi minyak maupun gas. Dan tidak besar-besar, kecil-kecil saja, ribuan sampai puluhan MMSCFD saja," katanya.

Ke tujuh proyek tersebut yakni optimisasi fasilitas produksi Lica berkapasitas 4.000 bopd oleh Medco E&P Indonesia dan Block A Gas Field Development oleh Medco E&P Malaka berkapasitas 3.100 bopd dan 55 MMSCFD pada Maret 2018.

Selanjutnya, proyek pengembangan Lapangan Baru SP oleh Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berkapasitas 30 MMSCFD yang ditargetkan onstream September 2018.

Sisa empat proyek lainnya ditargetkan bisa onstream pada Desember 2018 yakni proyek CPS Modification oleh PetroChina International Jabung Ltd berkapasitas 30 MMSCFD, proyek Ario-Dama Sriwijaya Phase 2 oleh Tropik Energi Pandan berkapasitas 20 MMSCFD, proyek pengalir gas Temelat ke Gunung Kembang Stasiun oleh Medco E&P Indonesia berkapasitas 13 MMSCFD, dan pembangunan Subsea Pipeline Gas Lift BW Field Poleng oleh Pertamina EP berkapasitas 700 bopd.

Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan produksi siap jual (lifting) minyak dan gas 2018 sebesar 2 juta barel per hari. Jumlah tersebut terdiri atas produksi minyak sebesar 800 ribu barel per hari (bph) dan gas 1,2 juta barel setara minyak per hari (bsmph).
   
Pemerintah optimistis target tersebut bisa tercapai dengan beroperasinya proyek Jangkrik Mei lalu karena menghasilkan gas hingga 600 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara 100 ribu barel setara minyak per hari.