Mataram (ANTARA Sumsel) - Menteri Sosial (Mensos) Hj Khofifah Indar Parawansa mengingatkan keluarga penerima manfaat bahwa dana Program Keluarga Harapan (PKH) bukan untuk membeli rokok, tetapi untuk biaya pendidikan dan kesehatan anak-anak.
"Uang PKH tidak boleh dipakai untuk membeli rokok, itu pesan Presiden Joko Widodo," kata Khofifah di hadapan ribuan ibu rumah tangga Keluarga Penerima Manfaat (PKM) PKH dan Program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), di Mataram, NTB, Jumat.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini mengatakan uang PKH yang diberikan oleh Kementerian Sosial harus dimanfaatkan untuk kebutuhan anak sekolah, perawatan ibu hamil, dan menjaga kesehatan bayi bawah lima tahun (balita).
Oleh sebab itu, para suami harus ikut mendukung program bantuan sosial tersebut dengan tidak mengambil dan menggunakan uang bantuan untuk membeli sesuatu yang tidak bermanfaat, salah satunya rokok.
"Sampaikan salam saya kepada suami-suami, doakan anak-anak agar menjadi soleh- solehah dan membawa kebanggan bagi keluarga," ujarnya berpesan kepada ribuan ibu rumah tangga yang memadati arena pencak silat Gedung Olahraga (GOR) Turida Mataram.
Khofifah juga mendoakan agar anak-anak para penerima dana PKH dan BPNT bisa sekolah tinggi sampai menjadi doktor.
Ia juga mendorong anak-anak dari KPM bantuan sosial untuk terus bersemangat bersekolah hingga perguruan tinggi. Sebab, selain beasiswa bidik misi dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi untuk program sarjana (S1), ada juga beasiswa LPDB untuk melanjutkan studi hingga pascasarjana (S2) dan program doktoral (S3).
"Saya bahagia anak-anak kita berprestasi. Mudah-mudahan terus meningkatkan prestasinya. Semoga ada yang jadi direksi dan menteri," ujarnya sambil memeluk salah seorang anak perempuan dari keluarga penerima manfaat PKH yang menjadi juara Olimpiade Matematika tingkat nasional.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Kemensos, Andi ZA Dulung, menyebutkan Kota Mataram masuk dalam PKH sejak 2012 dengan jumlah peserta sebanyak 5.191 KPM.
Saat ini, jumlah KPM PKH di Kota Mataram sebanyak 10.176 orang dengan jumlah bantuan Rp19,23 miliar atau masing-masing KPM menerima dana sebesar Rp1.890.000 per tahun. Sedangkan non-PKH sebanyak 15.504 dengan jumlah bantuan sebesar Rp33,89 miliar selama 12 bulan.
"Untuk Program BPNT di Kota Mataram berjumlah sebanyak 25.680 KPM. Penyaluran BPNT saat ini dilakukan masuk tahap VI," tuturnya.
Selain Bantuan PKH dan BPNT, kata Andi, Kemensos juga menyalurkan bantuan sosial Kube Jasa, bantuan sosial e-Warong KUBE, bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni, bantuan sosial disabilitas dan bantuan lanjut Usia. Total nilai bantuan seluruh untuk Kota Mataram sebesar Rp1,13 miliar pada 2017.
Berita Terkait
Khofifah sebut anggota KPPS adalah pejuang demokrasi
Minggu, 18 Februari 2024 23:37 Wib
Presiden teken keppres berhentikan Khofifah dan angkat pj gubernur Jatim
Selasa, 13 Februari 2024 12:45 Wib
Ganjar sebut pendukung di Jatim solid meski Khofifah ke Prabowo
Kamis, 11 Januari 2024 10:46 Wib
Ganjar: Khofifah berpeluang jadi cawapresnya pada Pilpres 2024
Sabtu, 30 September 2023 12:49 Wib
Pengamat: Khofifah Parawansa kandidat cawapres perempuan terdepan
Rabu, 14 Juni 2023 16:34 Wib
Ridwan Kamil: Saya heran kunjungan dinas selalu ditafsirkan 2024
Minggu, 30 Mei 2021 9:14 Wib
Khofifah dan Lukas Enembe duet nyanyikan lagu Papua
Selasa, 27 Agustus 2019 18:56 Wib
KPK akan panggil Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
Jumat, 26 April 2019 9:44 Wib