PT Semen Baturaja bukukan pendapatan Rp999,6 miliar

id semen baturaja bukukan pendapatan rp999,6 miliar, semen baturaja, pt semen baturaja, pabrik semen baturaja ii, dirut pt semen baturaja rahmad pribadi

PT Semen Baturaja bukukan pendapatan Rp999,6 miliar

Jajaran Direksi PT Semen Baturaja (ANTARA Sumsel/17/ist/Edo Purmana/I016)

Baturaja (ANTARA Sumsel) - PT Semen Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan membukukan pendapatan  sebesar Rp999,6 miliar sepanjang 2017 atau turun sekitar 4,2 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Hingga kuartal tiga tahun ini, PT Semen Baturaja (SMBR) menjadi perusahaan semen yang membukukan kinerja paling baik di industri semen yaitu sebesar Rp.999,6 miliar," kata Direktur Utama PT Semen Baturaja (SMBR) Persero Tbk, Rahmad Pribadi didampingi Humas Gili Aprial Baja di Baturaja, Rabu.

Dia mengatakan, pendapatan SMBR saat ini terjadi penurunan sekitar 4,2 persen dibanding tahun sebelumnya karena selama Juli-Agustus 2017 terdapat semen dari pabrik Baturaja II dijual tidak bisa diakui sebagai revenue karena masih dalam status trial serta menjadi negative cost pabrik baru tersebut.

Namun kata dia, sejak 1 September 2017 pabrik Baturaja II sudah komersial dan penjualannya mulai dibukukan sebagai revenue.

"Jika diakumulasi, seharusnya pendapatan kami pada 2017 ini masih naik sekitar 2,75 persen lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan industri yaitu hanya 1,5 persen," katanya.

Dia mengemukakan, SMBR membukukan laba bersih pada 2017 sebesar Rp107,5 miliar atau turun 38,5 persen dibanding tahun lalu yang disebabkan adanya penurunan pendapatan lain-lain dan beban bunga.

Dengan selesainya pembangunan Pabrik Baturaja II, lanjut dia, otomatis pendapatan lain-lain yang selama ini diperoleh oleh perusahaan menjadi berkurang dan juga ada beban bunga dari kredit investasi sehingga menyebabkan laba bersih terkoreksi, namun itu masih lebih baik dibandingkan kinerja industri yang turun sebesar 62 persen.

Seperti diketahui, Pabrik Baturaja II telah dinyatakan komersial pada 1 September 2017 dan telah memberikan tambahan kapasitas produksi sebesar 1,85 juta ton pertahun sehingga total produksi untuk dua pabrik tersebut dalam satu tahun mencapai 3,85 juta ton semen.

"Pabrik Baturaja II ini akan menjadi pabrik semen dengan masa pembangunan paling cepat di Indonesia, yaitu dalam kurun waktu pengerjaan selama 26 bulan," jelasnya.

Pabrik SMBR ini juga kata dia, membukukan penjualan semen per September 2017 sebesar 180.015 ton atau tumbuh 11 persen sedangkan secara kumulatif penjualan hingga periode tersebut sebanyak 1.165.116 ton atau tumbuh sebesar empat persen dbanding tahun lalu.

"Kenaikan volume penjualan menjaga profitabilitas SMBR yang masih relatif stabil," kata dia.?

Menurut Rahmad Pribadi, kehadiran pabrik Baturaja II menjadi pembeda SMBR dibanding pemain besar lain karena dengan keunggulan teknologi pabrik baru bisa maintain COGS/ton sehingga laba kotor masih bertahan sebesar Rp331,6 miliar, relatif sama seperti tahun lalu.

"Dan juga jauh lebih baik dari kinerja laba kotor industri yang mengalami koreksi sebesar 21 persen. Harga jual setiap ton semen masih terjaga hanya turun satu persen dibanding industri lain yang turun 8-10 persen," ujarnya.

Hal tersebut disebabkan posisi strategis SMBR sebagai satu-satunya produsen semen yang memiliki pabrik di Sumatera Bagian Selatan disebut sebagai keunggulan kompetitif dibanding pemain lain.

"Being Small menjadi keuntungan dan merupakan keunggulan dari SMBR yang fokus pada ceruk pasar di wilayah Sumbagsel meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu yang intensitas persaingannya masih lebih rendah dibandingkan di Pulau Jawa," ujarnya.

(.KR-EDO/A029)