PDAM pesan trafo khusus perbaikan distribusi air

id pdam pesan trafo, trafo listrik, distrubusi air, pdam, suplai air di oku terganggu,

PDAM pesan trafo khusus perbaikan distribusi air

Dokumentasi - Boster PDAM OKU (ANTARA Sumsel/13/Edo Permana)

Baturaja  (ANTARA Sumsel) - Perusahaan Daerah Air Minum Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, memesan trafo khusus untuk mengatasi masalah pada mesin pompa sehinga menyebabkan suplai air bersih ke pelanggan menjadi terganggu.

Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ogan Komering Ulu (OKU), Abi Kusno melalui Kepala Bagian Teknik, Asril di Baturaja, Selasa mengatakan pihaknya telah memesan pemasangan trafo khusus untuk pompa hisap agar saluran air ke pelanggan normal kembali.

"Kami masih menunggu pihak PLN setempat untuk memasang trafo tersebut. Mudah-mudahan proses pemasangannya tidak terlalu lama sehingga suplai air dapat normal kembali," katanya.

Asril mengakui, suplai air bersih ke pelanggan PDAM di beberapa kawasan seperti Desa Tanjung Baru, Kecamatan Baturaja Timur sejak dua pekan terakhir mengalami gangguan akibat terjadi ledakan pada mesin pompa yang disambar petir saat hujan.

"Sebelum mesin penghisap air tersebut meledak akibat disambar petir, biasanya kita menggunakan tiga pompa," ungkapnya.

Namun kata dia, sekarang ini pihaknya terpaksa menggunakan dua pompa dalam membagi suplai air bersih ke pelanggan PDAM di beberapa kawasan, meskipun cara ini dinilai tidak memaksimalkan proses  pendistribusiannya.

Hal tersebut, lanjut dia, berdampak terjadinya gangguan saluran air bersih ke pelanggan warga di sejumlah daerah seperti Karang Anyar, Kemelak Bindung Langit, RS Holindo dan sebagian kawasan pasar Baturaja.

"Kami mohon maaf kepada pelanggan atas kejadian ini. Permasalahan ini kami upayakan secepatnya selesai," jelasnya.

Sementara itu, sejumlah warga di kawasan Desa Tanjung Baru mengeluhkan akibat gangguan suplai air bersih dari PDAM OKU tidak mengalir ke rumah pelanggan sejak dua pekan terakhir.

Menurut Heri, salah seorang warga setempat sejak suplai air PDAM tidak mengalir dua pekan terpaksa warga membeli air tangki dengan cara patungan untuk mandi dan kebutuhan lainnya.

"Saya terpaksa patungan dengan warga lainnya memebeli air tangki berkapasitas 1.000 liter dengan harga Rp50 ribu. Kalau begini terus kami bisa repot karena pengeluaran tambah besar," kata dia.

Dia mengemukakan, di kawasan itu terdapat sekitar 30 pelanggan PDAM yang tidak menerima saluran air bersih akibat gangguan pada pompa tersebut.

"Kami berharap PDAM lebih respon dalam mengatasi masalah yang menyangkut orang banyak seperti ini," ujarnya.