Musi Rawas potensial dikembangkan tanaman palawija

id musi rawas, pemkab mura

Musi Rawas potensial dikembangkan tanaman palawija

Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan (Antarasumsel.com/Logo/Aw)

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan memiliki lahan potensial untuk pengembangan tanaman palawija seperti singkong, jagung, kedelai dan kacang hijau.

Namun selama ini kendalanya belum tersedia pasar yang tepat, sehingga petani merasa dirugikan bila saat produksi melimpah, kata Kabid Humas Pemkab Musirawas Edi Zianuri, Minggu.

Hal itu terbukti pada saat tanaman jagung petani sawah di beberapa kecamatan awal tahun lalu melimpah, pangsa pasarnya tidak tersedia, sehingga harga jagung anjlok.

Tanaman jagung pada areal sawah teknis saat itu mencapai ribuan hektare karena ada perbaikan jaringan irigasi teknis mencapai delapan bulan.

Setelah tanaman jagung jenis hebrida petani setempat panen, mereka kesulitan menjual produksinya karena tidak tersedia pembeli dalam jumlah besar.

Padahal secara nasional Indonesia mengimpor jagung sampai 800 ribu ton per tahun, sementara produksi dalam negeri tidak dibeli dan perugikan petani.

Dengan demikian petani tidak bergaerah menanam jagung dan jenis palwaija lainnya, namun bila tersedia pangsa pasar yang jelas produksi palwija dari Musirawas bisa memenuhi kuota ekspor.

Baru-baru ini Bupati Musirawas Riduan Mukti mengundang investor untuk mengundang menanamkan investasinya disektor perkebunan singkong secara besar-besaran.

Pihak investor juga sudah melakukan penjajakan bahkan ingin membangun pabrik singkong berkapasitas besar, namun tindak lanjutnya masih dalam proses, ujarnya.

Kabid Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Musirawas, Tohirin membenarkan bahwa belum lama ini ada penjajakan dan rencana untuk pembukaan lahan kebun singkong (ubi kayu) secara besar-besaran.

Hal itu berkaitan dengan adanya investor yang sudah menyampaikan rencana untuk membangun pabrik bioethanol yang merupakan bahan bakar pengganti bensin.

Ia menjelaskan, tanaman ubi kayu di daerah itu sebelumnya seluas sekitar 464 hektare dengan produksi 4.561 ton, namun belum ada pemasaran yang jelas.

Selaian itu budidaya tanaman jagung dengan luas panen 765 hektare dengan produksi sebanyak 1.685 ton dan kedelai 661 hektare produksi 851 ton.

Selanjutnya tanaman kacang hijau dengan luas panen mencapai 145 hektare berproduksi 100 ton, ubi jalar 104 hektare dengan produksi 785 ton, hasil buah-buahan 2.243 hektare dengan produksi 85.800 ton dan sayuran seluas 734 hektare yang mampu berproduksi 3.086 ton, jelasnya.