BPBD OKU Selatan kerahkan alat berat untuk bersihkan material longsor

id Bencana longsor, daerah perbukitan, alat berat, BPBD OKU Selatan

BPBD OKU Selatan kerahkan alat berat untuk bersihkan material longsor

Kondisi jalan Pulau Beringin OKU Selatan sudah bisa dilalui kendaraan pasca longsor pada Selasa (7/5) malam. (ANTARA/Edo Purmana/24)

Muaradua (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan mengerahkan satu unit alat untuk membersihkan material longsor yang menutup badan jalan antara Desa Pulau Beringin dengan Desa Tanjung Bulan.  

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Selatan, Heri Pramono di Muaradua, Rabu mengatakan bahwa longsor akibat curah hujan tinggi yang terjadi pada Selasa (7/5) malam menutup ruas jalan di Desa Pulau Beringin menuju Desa Tanjung Bulan hingga arus lalulintas sempat lumpuh total.  

"Beruntung dalam musibah ini tidak ada korban jiwa karena saat longsor terjadi kondisi jalan sedang sepi," katanya.

Hanya saja, kata dia, akibat longsor sepanjang 12 meter dengan ketinggian mencapai 1,5 meter tersebut menyebabkan kendaraan roda dua dan empat tidak dapat melintas di jalur tersebut.

Personel BPBD OKU Selatan bersama warga sekitar melakukan pembersihan material longsor menggunakan alat berat agar jalur tersebut kembali normal.

Menurut dia, proses pembersihan dilakukan memakan waktu cukup lama karena jalur longsor sangat licin sehingga petugas harus ekstra hati-hati untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Proses pembersihan dilakukan dari pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB. Alhamdulillah saat ini jalur longsor sudah dapat dilalui kendaraan lagi," ujarnya.

Meskipun demikian, Heri kembali mengingatkan masyarakat khususnya pengguna jalan agar tetap berhati-hati saat melintas di kawasan perbukitan untuk mencegah longsor supaya tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kami juga sudah memasang rambu-rambu peringatan dini di sejumlah titik rawan longsor agar masyarakat lebih waspada saat melintas di jalur-jalur berbahaya tersebut," tegasnya.