Pemkot Palembang fasilitasi ASN lanjutkan pendidikan S2 dan S3

id ASN di Palembang,Pemkot Palembang,Kuliah du Palembang

Pemkot Palembang fasilitasi ASN lanjutkan pendidikan S2 dan S3

Wali Kota Palembang Ratu Dewa. ANTARA/M Imam Pramana

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan, memfasilitasi para aparatur sipil negara (ASN) yang ingin melanjutkan kuliah S2 dan S3.

Wali Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Selasa, mengatakan program ini sudah mulai berjalan dan ditargetkan akan diimplementasikan pada tahun ajaran baru 2026.

Ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) ASN dengan target spesifik di beberapa sektor.

"Kali ini kita kerja sama dengan UNPAD untuk program spesialis dokter. Targetnya satu puskesmas memiliki satu dokter spesialis," ujarnya.

Menurut dia, inilah alasan Pemkot menjalin kerja sama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad) karena jurusan Spesialis Kedokteran Layanan Primer (SKLP) saat ini hanya ada di perguruan tinggi negeri itu.

Sementara, Kepala BKPSDM Kota Palembang, Yanurpan Yany mengatakan sesuai keinginan wali kota, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) ditargetkan memiliki satu ASN dengan gelar dokter (S3).

Sedangkan untuk pendidikan, setiap sekolah ditargetkan memiliki satu guru berpendidikan S2.

Seluruh biaya pendidikan, kata Yanurpan, mulai dari S2, dokter spesialis, hingga S3, akan ditanggung sepenuhnya oleh APBD Kota Palembang

Pembayaran dilakukan secara transfer SPP langsung ke rekening universitas, sehingga terukur dan diawasi oleh Inspektur dan BPKP.

"Ini yang jelas adalah pemenuhan janji dari janji Pak Walikota Palembang, pada waktu kampanyenya dulu, Palembang Cerdas. Dan hari ini, salah satu janjinya kita tindak lanjuti dan Insya Allah, tahun ajaran baru tahun 2026 sudah berjalan," ujarnya.

Program ini, kata dia, dirancang agar ASN dapat mengikuti kuliah di luar jam dinas, sehingga tidak perlu meninggalkan jabatan maupun keluarga.

Untuk mekanisme seleksi administrasi, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) hanya akan menyeleksi kelengkapan administrasi calon peserta.

"Seleksi penerimaan sepenuhnya diserahkan kepada universitas yang bersangkutan. ASN dari berbagai OPD akan bersaing. Kuota akan diberikan kepada pendaftar dengan ranking tertinggi di universitas tersebut," ujarnya.

Tahap awal, kata dia, seluruh OPD dan Puskesmas sudah dapat mulai menyeleksi calon untuk dokter spesialis dan program doktor.

Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.