Djohar Arifin dkk terbebas dari sanksi PSSI

id pssi, sanksi, djohar arifin, johar arifin

Djohar Arifin dkk terbebas dari sanksi PSSI

Djohar Arifin (ANTARA FOTO)

Bandung (Antarasumsel.com) - Djohar Arifin Husin dan kawan-kawan yang merupakan mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) terbebas dari sanksi yang diberlakukan oleh PSSI dan statusnya telah dipulihkan pada Kongres PSSI di Hotel Aryaduta, Bandung, Jawa Barat, Minggu.

Dengan adanya pemulihan status ini, Djohar yang sebelumnya menjadi Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 bersama dengan enam mantan anggora EXCO induk organisasi sepak bola Indonesia ini bisa kembali beraktivitas pada persepakbolaan nasional.

"Apakah 'voters' menyetujui pengampunan sanksi bagi perseorangan ini?" demikian pertanyaan dari Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi saat memimpin sidang.

Tidak membutuhkan waktu lama. Pemilik suara yang hadir di kongres pertama PSSI dibawah kepemimpinan Edy Rahmayadi ini dengan serentak menyatakan setuju. Pengampunan sanksi ini terbilang prosesnya cukup cepat jika dibandingkan pada kongres-kongres sebelumnya.

Selain Djohar Arifin Husin, mantan anggota Exco yang dipulihkan statusnya adalah pemilik tim Pro Duta Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tuty Dau, Widodo Santoso, Farid Rahman dan Mawardi Nurdin. Mereka itu mendapatkan sanksi sejak PSSI dikendalikan La Nyalla Mattalitti.

Pengampunan mantan anggota Exco ini seharusnya dilakukan saat kongres 10 November di Ancol, Jakarta. Hanya saja, beberapa pemilik suara menolak sehingga prosesnya tertunda hingga pelaksanaan kongres PSSI di Bandung, Jawa Barat ini.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mengatakan jika kongres Bandung ini adalah momen rekonsiliasi karena tantangan sepak bola Indonesia kedepan cukup berat. Untuk itu diperlukan sinergi dengan semua pihak.

Bahkan, pada pembukaan kongres Menpora Imam Nahrawi menegaskan jika kongres di Bandung ini adalah momen sejarah untuk sepak bola nasional lebih baik. Orang nomor satu di Kemenpora ini bahkan memberikan perhatian khusus karena bisa hadir dan membuka kongres.

Pada kongres-kongres sebelumnya, pria kelahiran Bangkalan Madura itu selalu absen dan menugaskan bawahannya untuk mengikuti jalannya kongres. Meski terbilang sukses, kongres di Bandung ini terbilang istimewa karena minim interupsi.

Peserta kongres terlihat terbius oleh pernyataan Edy Rahmayadi. Hanya beberapa orang saja yang melakukan interupsi yang di antaranya adalah perwakilan dari Madura United yaitu Haruna Sumitro. Tidak ada nama Sabarudin Lambaba yang biasanya sangat aktif melakukan interupsi.