Tes urine prajurit Kodam Sriwijaya terus dilakukan

id kodam, tes urie, sriwijaya, Pangdam,

Tes urine prajurit Kodam Sriwijaya terus dilakukan

Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Purwadi Mukson (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly/16/ujang )


Palembang  (ANTARA Sumsel) - Kodam II/Sriwijaya terus melakukan tes urine kepada prajurit dan PNS dalam jajarannya sebagai upaya mencegah penyalagunaan narkoba dilingkungan anggota TNI.

Pemeriksaan urine dilaksanakan secara mendadak supaya prajurit dan PNS tidak mengetahui, kata Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Arh Syaepul Mukti Ginanjar di Palembang, Kamis.

"Hari ini dan kemaren saja juga dilkukan tes urine dilaksanakan secara mendadak agar prajurit tidak mengetahui," katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, tes urine akan dilaksanakan hingga akhir Mei mendatang agar semua prajurit dan PNS mendapatkan giliran.

Pemeriksaan urine tersebut bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Sumsel dan POM serta provost Kodam II/Sriwijaya sebagai pengawas, ujar dia.

Menurut dia, dari ratusan prajurit dan PNS tersebut pihaknya memang menunjuk secara acak sebanyak 101 orang untuk melakukan tes urine guna mengetahui apakah ada kandungan narkoba atau tidak dalam tubuh anggota tersebut.

Bila terdapat anggota yang terindikasi narkoba akan ditindaklanjuti dan dibawa ke BNN untuk pendalamannya sehingga menjadi alat bukti yang kuat, kata dia.

Jadi berdasarkan hasil pendalaman yang dilakukan BNN apabila anggota tersebut ternyata terbukti terlibat masalah narkoba baik pengguna maupun pengedar akan ditindak tegas, ujar dia.

Terkait masalah penyalahgunaan narkoba ini, Kapendam menjelaskan bahwa Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson dalam berbagai kesempatan  selalu mengingatkan prajurit dan PNS untuk menjauhi Narkoba.

Kodam II/Sriwijaya menyatakan perang terhadap narkoba dan mengeluarkan kebijakan yang sangat keras dan tegas, kata dia.

Menurut dia, prajurit dan PNS yang terbukti terlibat narkoba tidak ada ampun dan kata maaf, akan  dipecat dari dinas keprajuritan.

Bila terbukti terhadap oknum prajurit yang terlibat narkoba maka pimpinan tidak akan menggunakan pendekatan hati nurani, tidak pandang bulu, pangkat dan jabatan, pokoknya dipecat.

Bahkan proses sidang pengadilan untuk pemecatan kasus Narkoba dilakukan dengan cepat, tambah dia.