Musirawas, (ANTARA Sumsel) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, menurunkan tim medis ke beberapa desa untuk menyelidiki kematian secara mendadak ratusan ekor ternak ayam peliharaan warga.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Musirawas Bambang Sudibyo, Kamis mengatakan ternak ayam milik warga itu banyak mati secara mendadak dalam sepekan terakhir ini sesuai laporan beberapa peternak khususnya di Desa Petunang, Kecamatan Tuah Negeri setempat.
Ia mengatakan pascabanjir bandang melanda daerah itu akhir-akhir ini banyak berjangkit berbagai penyakit melanda masyarakat seperti demam berdarah dengue (DBD), begitu juga ternak ayam dan ikan.
Untuk mengetahui penyebab kematian ternak peliharaan warga itu, pihaknya sudah menurunkan tim ke lapangan untuk mengantisipasi meluasnya virus mematikan ternak tersebut.
Untuk Kecamatan Tuah Negeri penyakit hewan itu melanda ternak ayam potong maupun ayam kampung, sedangkan di Kecamatan Tugumulyo melanda ternak ikan kolam air deras.
"Kita minimal melakukan pencegahan dengan memberikan vaksin tertentu kepada para peternak agar penyakit itu tidak mewabah ke lokasi lain karena penghasilan masyarakat salah satunya beternak," ujarnya.
Berdasarkan laporan sementara ternak ayam warga yang mati mendadak itu mencapai ratusan ekor, mulai dari ayam potong, ayam kampung hingga ternak bebek, padahal selama ini para peternak tak pernah mengeluh karena ternak sehat-sehat semua.
Demikian juga para pengusaha ikan air deras di Kecamatan Tugumulyo, mengeluhkan banyak ikan mati sebelum masa panen, sedangkan biaya usaha kolam ikan itu cukup besar karena pakannya dipasok dari luar daerah, katanya.
Salah seorang peternak ayam di Desa Petunang M Nusi mengakui bahwa sepekan terakhir ayamnya terus bekurang akibat mati mendadak, sedangkan pemeliharaan dan pemberian pangan sangat teratur.
Ia mengatakan hingga saat ini belum mengetahui secara jelas apa penyebab banyaknya ayam ternak yang mati, sedangkan kondisi itu sudah berlangsung sepekan terakhir akibatnya membuat warga mengalami kerugian jutaan rupiah.
Awalnya warga tak mau melaporkan kematian ternaknya, namun setelah melihat kondisi makin bertambah jumlahnya maka terpaksa melapor ke Dinas Peternakan dan Perikanan untuk pencegahan agar tidak meluas berjangkit.
Saat ini ada petugas dari dinas peternakan kabupaten melakukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya para pengusaha ternak ayam potong agar bisa mengantisipasi kejadian itu tidak meluas, ujarnya.
Berita Terkait
OKU dapat tambahan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian Sumsel
Jumat, 26 April 2024 14:31 Wib
Dinas Pertanian OKU sebut stok pupuk mencukupi kebutuhan petani
Kamis, 25 April 2024 23:31 Wib
SMA Negeri favorit di Palembang sosialisasikan PPDB untuk cegah salah komunikasi
Kamis, 18 April 2024 10:43 Wib
Ratusan kerbau di OKI mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 10:33 Wib
Dinas Ketahanan Pangan Sumsel kendalikan virus SE untuk kerbau di OKI
Selasa, 16 April 2024 1:10 Wib
Disdik Sumsel tetapkan 50 persen PPDB jalur zonasi
Senin, 15 April 2024 17:55 Wib
Pj Wali Kota Palembang terima warga rumah dinas saat lebaran
Rabu, 10 April 2024 17:18 Wib
Kominfo Musi Banyuasin kembangkan website di semua kecamatan
Rabu, 3 April 2024 22:30 Wib