Sumsel terdeteksi titik panas terbanyak di Sumbagsel

id titik panas, hotspot, bmkg, bpbd, waspadai titik panas, kabut asap, potensi asap, asap, kebakaran hutan, lahan

Sumsel terdeteksi titik panas terbanyak di Sumbagsel

Sebaran titik panas di wilayah Sumatera. (Foto Antarasumsel.com/15/Yudi Abdullah)

...Hotspot di wilayah Provinsi Sumatera Selatan terdeteksi paling banyak dibandingkan dengan beberapa provinsi terdekat di wilayah Sumatera Bagian Selatan...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Jumlah titik panas atau "hotspot" di wilayah Provinsi Sumatera Selatan terdeteksi paling banyak dibandingkan dengan beberapa provinsi terdekat di wilayah Sumatera Bagian Selatan.

"Berdasarkan pemantauan melalui satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) data terbaru/update hari ini terdeteksi 151 titik panas di wilayah Sumatera Selatan, sedangkan di Jambi 110 titik panas, Bangka Belitung 33 titik panas, Lampung 12 titik panas, dan Bengkulu empat titik panas," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan Indra Purnama, di Palembang, Kamis.

Dia menjelaskan, jumlah titik panas yang terdeteksi di lima wilayah Provinsi Sumbagsel itu pada kemarau September 2015 ini berfluktuasi, namun cenderung mengalami peningkatan.

"Titik panas di Sumsel dan beberapa provinsi tetangga lainnya itu akhir-akhir ini mulai menimbulkan kebakaran hutan dan lahan serta mengakibatkan udara diselimuti kabut asap," ujarnya.

Melihat jumlah titik panas terdeteksi cukup banyak di wilayah Sumbagsel, masyarakat yang berada di daerah tersebut diimbau meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan terhadap lahan pertanian, perkebunan, dan kawasan hutan di sekitar lingkungan tempat tinggal dan aktivitas lainnya.

Dengan kewaspadaan yang tinggi dan pengawasan lingkungan secara maksimal, diharapkan jika terjadi kebakaran hutan dan lahan dapat diatasi dengan cepat secara bersama-sama sehingga tidak menimbulkan bencana kabut asap yang kini mulai mengganggu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat, kata Indra.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Yulizar Dinoto mengatakan, bahwa pihaknya menyiapkan beberapa langkah pencegahan dan penaggulangan kebakaran hutan dan lahan serta bencana kabut asap.

Untuk mencegah terjadi bencana kabut asap yang parah pada musim kemarau tahun ini, ia mengimbau masyarakat dan perusahaan perkebunan agar tidak melakukan pembakaran untuk membersihkan lahan dari rumput dan pepohonan.

Melakukan pembakaran lahan pertanian dan perkebunan, bisa menimbulkan bencana kabut asap yang dapat mengganggu berbagai akttivitas dan kesehatan masyarakat.

Sesuai dengan maklumat Kapolda Sumsel, jika ada masyarakat dan pihak perusahaan perkebunan yang terbukti melakukan pembukaan dan pembersihan lahan dengan cara membakar, pelakunya akan dikenakan sanksi hukum.

Selain itu, untuk melakukan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, pihak berupaya menyiagakan petugas BPBD yang sewaktu-waktu siap diturunkan ke lokasi kebakaran hutan dan lahan untuk melakukan pemadaman melalui operasi darat dan udara, serta berupaya melakukan hujan buatan (teknologi modifikasi cuaca/TMC), kata dia pula.