Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menyoroti bahaya cuaca panas dan terik beberapa hari terakhir karena berpotensi menyebabkan jumlah kasus dengue (demam berdarah) meningkat dalam masyarakat.
“Kalau saya bilang akhir-akhir ini hujan deras, kemudian tiga empat hari ini panas. Ini yang menyebabkan genangan yang ada dari hujan itu berpotensi menimbulkan banyak sarang nyamuk untuk berkembang biak (breeding place),” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi dalam talkshow di Jakarta, Kamis.
Imran menuturkan cuaca panas yang tiba-tiba datang menyebabkan air dalam tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti itu semakin kotor dan tidak terbilas dengan air yang baru.
“Sebetulnya dari sisi epidemiologi, lebih aman kalau hujan terus ada karena airnya akan terganti. Kalau sekarang hujannya berbahaya untuk terkait dengue,” kata dia.
Berita Terkait
Tahukan anda, ternyata gigitan nyamuk naik 2,5 kali lipat di cuaca panas
Kamis, 21 Maret 2024 22:27 Wib
Pengembangan nyamuk ber-wolbachia diterapkan di 6 kota, Palembang belum termasuk
Kamis, 21 Maret 2024 21:15 Wib
14 orang warga OKU Timur masih dirawat kena DBD
Jumat, 8 Maret 2024 23:00 Wib
Dinkes OKU Timur catat 188 kasus DBD, 35 orang masih dirawat
Rabu, 14 Februari 2024 17:36 Wib
125 warga Kabupaten Ogan Komering Ulu terserang DBD
Senin, 5 Februari 2024 18:21 Wib
Dinkes OKU ajak gerakan 3M dengan alat pengeras suara
Sabtu, 3 Februari 2024 19:51 Wib
Banyuasin canangkan gerakan serentak cegah DBD
Rabu, 31 Januari 2024 6:31 Wib
Dinkes Ogan Komering Ulu minta warga berantas sarang nyamuk cegah DBD
Kamis, 25 Januari 2024 17:56 Wib