Palembang, Sumsel (ANTARA) - Seorang bos rental mobil, Ilyas A (48) meninggal dunia setelah ditembak komplotan penggelapan mobil miliknya di rest area Tol Jakarta-Merak KM45, Kamis (2/1/2025).
Selain itu seorang temannya Ramli (69) kritis setelah mengalami luka tembak yang dilepaskan oleh komplotan itu yang kemudian melarikan diri.
Kasus itu saat ini ditangani oleh Polresta Tangerang yang langsung melakukan identifikasi dan pengejaran kepada para pelaku yang diduga lebih dari empat orang.
Sebelum kejadian itu, IA sebagai pemilik rental mobil meminta bantuan anggota Polsek Cinangka untuk melakukan pendampingan saat dirinya akan mengambil mobil Honda Brio yang disewa dan diduga dipindah tangankan dari penyewa ke tangan para pelaku.
Namun laporan dianggap tidak cukup, sehingga mereka mengejar sendiri keberadaan kendaraan itu melalui GPS yang terpasang di kendaraan itu. Dua dari tiga GPS di kendaraan itu telah dirusak, sedangkan satu lainnya masih menyala dan menjadi petunjuk pengejaran tim rental mobil itu.
Setelah beberapa kali mengejar dan menghadang, diketahui para pelaku memiliki senjata api. Hingga saat komplotan itu berhenti di KM 45 Tol Tangerang-Merak, dilakukan penghadangan, namun sebuah kendaraan lain menghampiri dan salah seorang pelaku menembakkan senjata api yang mengenai Ilyas dan Ramli.
Kejadian itu menimbulkan keributan, dan setelah penembakan para pelaku melarikan diri. Korban Ilyas meninggal dunia dalam perjalanan ke RS Balaraja Tangerang serta Romli dirujuk ke RSCM karena luka tembak di perut dan tangannya.
Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PPTIM) meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus penembakan dua warga asal Aceh di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/1) dini hari itu.
PPTIM merupakan organisasi induk paguyuban masyarakat Aceh di Jakarta,Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan kedua korban penembakan merupakan bagian dari keluarga besar Taman Iskandar Muda.
"Kami sangat berduka atas kehilangan nyawa warga Aceh, satunya lagi sedang kritis, dirawat di RSCM, dan sedang kami jaga. Kami meminta pihak berwajib segera menangkap pelaku, mengusut tuntas kasusnya, dan pelakunya harus divonis berat," kata Ketua Umum PPTIM Muslim Armas lewat keterangan di Jakarta, Kamis.
Muslim menjenguk salah satu korban, yakni RM (60), yang saat ini dirawat di RSCM, Jakarta Pusat, dengan kondisi kritis karena luka tembak di punggung kanan tembus tangan kirinya.