Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menerima anugerah penghargaan bintang tertinggi Republik Islam Pakistan "Nishan-e-Pakistan" dari Presiden Pakistan Asif Ali Zardari dalam upacara penghargaan di Istana Kepresidenan Pakistan Aiwan-e-Sadr, Islamabad, Selasa (9/12).
Bintang kehormatan "Nishan-e-Pakistan" merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Pakistan kepada pemimpin asing atau tokoh-tokoh penting yang dinilai berjasa luar biasa dan berkontribusi terhadap Pakistan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Penghargaan tersebut diberikan kepada Presiden Prabowo yang dinilai berjasa besar dan memiliki kontribusi luar biasa dalam memperkuat hubungan bilateral kedua negara, menurut siaran resmi Sekretariat Presiden yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu dini hari.
Dalam prosesi penyematan anugerah bintang tertinggi itu, Presiden Zardari didampingi oleh Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif, dan disaksikan oleh sejumlah pejabat dua negara, anggota parlemen Pakistan, serta duta besar dari negara-negara sahabat di Islamabad, Pakistan.
Penganugerahan kepada Presiden Prabowo mencerminkan pengakuan Pemerintah Pakistan terhadap peran strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik serta komitmen Presiden Prabowo dalam memperkuat hubungan kerja sama pertahanan, ekonomi, dan solidaritas dunia Islam, menurut siaran resmi dari Sekretariat Presiden tersebut.
Sejak diberikan pertama kali pada 19 Maret 1957, "Nishan-e-Pakistan" juga pernah diberikan kepada sejumlah pemimpin negara di antaranya Raja Jordania Abdullah II bin Hussein, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.
Penghargaan tersebut juga menjadi simbol menghormati hubungan historis Indonesia dan Pakistan yang telah terjalin sejak masa Presiden Soekarno, dan memperkokoh kemitraan strategis kedua negara di tengah dinamika geopolitik global.
Siaran resmi tersebut juga menyebutkan bahwa penghargaan itu juga mencerminkan harapan bahwa kerja sama kedua negara akan semakin meningkat dalam bidang pertahanan, ekonomi, teknologi, pangan, dan solidaritas dunia Muslim.
Pada Hari yang sama, Presiden Prabowo menyambangi Istana Kepresidenan Pakistan Aiwan-e-Sadr setelah merampungkan kunjungan resminya di kediaman resmi perdana menteri Pakistan (PM House) di Islamabad. Kunjungan itu merupakan rangkaian dari lawatan perdana Presiden Prabowo di Pakistan selama dua hari yakni pada 8-9 Desember 2025.
Di Aiwan-e-Sadr, Presiden Prabowo dan Presiden Zardari menggelar pertemuan empat mata membahas peningkatan kerja sama dua negara, serta perkembangan situasi di kawasan. Usai pertemuan tersebut, dua pemimpin lanjut memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Pakistan.
Sepanjang pertemuan di Aiwan-e-Sadr, Presiden Prabowo didampingi oleh delegasi Pemerintah Indonesia yang terdiri atas Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI M Tonny Harjono, Duta Besar RI untuk Pakistan Letjen TNI (Purn) Chandra Warsenanto Sukotjo, Kepala Badan Logistik Pertahanan Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari, dan Panglima Kopassus TNI AD Letjen TNI Djon Afriandi
