Palembang (ANTARA Sumsel) - Ikan salai atau ikan diproses dengan cara pengasapan produk olahan khas kuliner dari Sumatera Selatan, telah dikenal masyarakat luas, karena citarasanya sangat lezat, gurih dan juga tahan lama.
Bahkan banyak turis menjadikan ikan salai ini sebagai oleh-oleh setelah berkunjung dari Sumatera Selatan, kata Sri Rahayu, pedagang ikan salai di kawasan Jalan Musi II Palembang, Jumat.
Pemandangan yang akan dijumpai ketika melintas di sepanjang jalan lintas timur kawasan Musi II Palembang Sumatera Selatan, puluhan pedagang menjual produk olahan ikan salai yang bahan bakunya dari aneka ikan air tawar segar.
Menurut Sri, ikan salai adalah jenis olahan berbahan baku ikan air tawar, seperti ikan lais, patin, gabus dan baung diolah dengan cara diasap berasal dari bara api hingga kering dan masak tanpa menggunakan bahan penyedap termasuk garam selama prosesnya.
Dijelaskannya, untuk menghasilkan ikan salai yang bercitarasa tinggi, ikan yang digunakan harus segar dan masih hidup, setelah dibersihkan barulah dimasukkan ke wadah pemanggang untuk dilakukan pengasapan selama satu hingga dua hari sampai ikan mengering agar rasa gurihnya keluar dengan sendiri selama pengasapan berlangsung.
Menurut Tansyri, pembuat ikan salai bahwa ikan yang digunakan seperti jenis lais, patin dan baung prosesnya selama satu hingga dua hari baru bisa dijual.
Meski berbeda dari harga ikan pada umumnya, ikan salai ini sangat laku di pasaran dan banyak diburu pembeli, bahkan jenis ikan salai patin dan baung menjadi varian paling dicari pembeli dijual Rp60 ribu hingga Rp75 ribu per kilogram dengan omzet jutaan rupiah setiap bulannya, kata Sri menjelaskan.
Memang ikan salai jenis lais dan baung enak untuk dibuat gulai pindang, lagi pula harganya teerjangkau, dan saya setiap ke Palembang selalu beli untuk dibawa pulang ke Baturaja, kata Iwan, salah satu pembeli ketika ditemui di lokasi pedagang ikan salai kawasan Musi II.
Ikan salai kini sudah menjadi salah satu produk industri kecil di Sumatera Selatan, selain dijual di sepanjang jalan kawasan Musi II, juga bisa dijumpai di beberapa pusat perbelanjaan sudah dalam bentuk kemasan.
Berita Terkait
KKP tangkap kapal Malaysia terindikasi sudah dimusnahkan
Jumat, 26 April 2024 11:20 Wib
Balai Karantina Sumsel gelar operasi patuh karantina di Pelabuhan Tanjung Api Api
Kamis, 4 April 2024 23:55 Wib
OKU Timur jadi penyumbang produksi Ikan Patin terbesar di Sumsel
Rabu, 27 Maret 2024 20:26 Wib
Memilih makanan berbuka dan sahur tetap sehat
Senin, 25 Maret 2024 10:04 Wib
Badan Karantina Sumsel inspeksi instalasi eksportir ikan hias
Sabtu, 23 Maret 2024 18:10 Wib
Kapal ikan Filipina yang rugikan negara Rp1,4 miliar di tangkap KKP
Kamis, 21 Maret 2024 12:50 Wib
Gemar Makan Ikan jadi bagian lomba peringatan HUT Provinsi Sumsel ke-78 2024
Rabu, 20 Maret 2024 6:51 Wib
Pemkab Muara Enim gelar subsidi harga ikan di pasar tradisional
Minggu, 17 Maret 2024 16:33 Wib