Bupati imbau waspadai kebakaran musim kemarau

id mebakaran hutan, bupati imbau waspada kebakaran hutan

Bupati imbau waspadai kebakaran musim kemarau

Ilustrasi (FOTO ANTARA)

Musirawas (ANTARA Sumsel) - Bupati Musirawas Sumatera Selatan, Ridwan Mukti mengimbau masyarakat wilayah itu agar mewaspadai kebakaran hutan yang rentan terjadi, dan munculnya penyakit akibat konsumsi air kotor sungai dan sumur pada musim kemarau ini.

Berdasarkan catatan, warga pada 14 kecamatan wilayah itu sebagian besar sudah kekurangan air bersih karena sumur gali mereka sudah kering, termasuk beberapa anak sungai yang debit airnya berkurang, kata Ridwan, di Musirawas, Selasa.

Ia mengatakan untuk mengatasi kekurangan air bersih itu diharapkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat memberikan air bersih pada desa dan kelurahan yang sudah kekeringan.

Selain itu pemeritah daerah akan menyiapkan mobil tangki untuk mengangkut air sungai yang masih layak konsumsi ke desa-desa yang kekurangan air bersih tersebut.

Bagi warga yang ekonominya menengah ketas juga diimbau agar berhati-hati membeli air mineral isi ulang, sebelum membeli harus ketahui asal air yang diambil tersebut karena banyak penjual air isi ulang sumber bahan bakunya tak jelas.

Untuk mengetahui bahwa air isi ulang itu betul-betul layak konsumsi, maka tim dari dinas kesehatan harus rutin mengecek kadar air mineral tersebut, apa lagi musim kemataua di wilayah Sumsel masih akan berlanjut hingga Oktober 2015.

"Bila ditemukan ada air isi ulag tak layak konsumsi, maka usaha itu diberikan peringatan bahkan usahanya bisa ditutup karena akan membuat masyarakat menderita berbagai macam penyakit," tandasnya.

Sumber Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang memprediksi musim kamarau di wilayah Sumatera selatan akan berlangsung hingga Oktober 2015.

Kepala BMKG Sumatera Selatan Irdham mengimbau masyarakat khususnya di Kota Palembang untuk mengurangi aktifitas di luar rumah karena suhu udara mencapai 340-350 Celcius.

"Kami juga mengimbau kepada masyarakat Kota Lubuklinggau, Musirawas dan Musirawas utara, agar waspada meskipun berada di wilayah Bukit barisan karena cuaca akan terasa panas dan rawan kebakaran hutan," tandasnya.

Kalau daerah di wilayah gambut seperti di Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sangat rawan kebakaran, meskipun titik api dibagian Sumatera Selatan (Sumsel) masih nihil.

Ia mengatakn pada 17 Juli 2015 atau bertepatan dengan perayaan Idul Fitri 1436 H ada turun hujan selama tiga hari karena buatan.

"Saat itu kami menyebar 100 ton garam membuat hujan buatan untuk mengurangi asap, alhamdulillah berhasil,"jelasnya.

Masyarakat diimbau itu mengirit air bersih karena musim kemarau masih berlanjut hingga beberapa bulan kedepan dan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada disekitarnya dijaga agar tidak rusak.

Dengan kondisi sekarang akan membuat para petani tidak bisa menggarap lahan perkebunan dan terancam gagal panen, disamping terancam kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari, terutama bagi warga yang bermukim didaerah transmigrasi dan jauh dari sungai.

Salah seorang warga Musirawas Budi mengaku sudah hampir satu bulan ia bersama keluarga mandi di air siring yang sangat keruh karena air sumur sudah kering.

"Untung saja kami sekeluarga belum terjangkit berbagai penyakit karena mandi dan mengambil air minum dari siring eks jaringan salah satu irigasi setempat," ujarnya.