KONI Sumsel setujui pemanfaatan pelatih asing

id koni, koni sumsel

KONI Sumsel setujui pemanfaatan pelatih asing

Komite Olahraga Nasional Indonesia. (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menyetujui usulan sejumlah pengurus cabang olahraga yang ingin memanfaatkan pelatih asing untuk mencapai prestasi pada Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 di Jawa Barat.

Kepala Pembinaan dan Prestasi Atlet Pengurus Provinsi KONI Sumsel Meirizal Usra di Palembang, Minggu, mengatakan, keberadaan pelatih asing itu diharapkan mampu menutupi kekurangan kemampuan pelatih lokal di bidang teknik, taktik dan strategi.

"Jika atletnya sudah berprestasi dan sangat berpeluang meraih medali, mengapa tidak. Sesuai amanat Gubernur, cabang olahraga dipersilakan untuk mengontrak pelatih dari luar negeri demi meraih pretasi terbaik di PON," kata dia.

Pengurus olahraga yang juga pelatih loncat indah Sumsel ini menerangkan persetujuan untuk mendatangkan pelatih asing dan uji coba atlet ke luar negeri direncanakan akan diputuskan setelah Kejurnas dan Porwil di Babel.

"Melalui dua ajang ini akan diketahui siapa-siapa atlet yang bakal ikut PON dan akan dilatih karena jadi kesempatan untuk mendapatkan tiket," ujar Ketua Program Studi Olahraga Pasca Sarjana Unsri ini.

Ia mengemukakan, sementara ini sejumlah pengurus cabang olahraga telah mengajukan keinginan untuk mendatangkan pelatih asing meski sebatas lisan.

"Nanti ke depan, pengurus olahraga ini diharapkan mengajukan proposal yang dilengkapi analisa mengenai peluang meraih medali di PON. Tentunya, KONI akan menyeleksi karena sangat terbatas," kata dia.

Sebelumnya, sejumlah cabang olahraga seperti renang dan karate menyatakan akan mengimpor pelatih dari luar negeri.

Sementara pencak silat menginginkan atletnya menjalani uji coba di luar negeri.

Pada persiapan PON di Riau tahun 2012, KONI Sumsel sempat mengirimkan tim anggar berlatih di Jerman dan berhasil menjadi juara umum dengan meraih 4 emas, 5 perak, dan 5 perunggu.