BMKG Sumsel deteksi "hotspot" di empat kabupaten

id titik panas, hotspot, titk panas bertambah, terdeteksi, bmkg deteksi hotspot di empat kabupaten

BMKG Sumsel deteksi "hotspot" di empat kabupaten

Ilustrasi - Kebakaran hutan pada musim kemarau. (FOTO ANTARA)

...Jumlah titik api tersebut kemungkinan bisa lebih banyak lagi dan terdapat di daerah lainnya, namun karena pengambilan gambar citra satelit terhalang oleh kabut asap yang bisa terpantau hanya delapan titik...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan menyatakan pada Rabu ini pihaknya mendeteksi delapan titik panas atau "hotspot" tersebar di empat kabupaten.

Berdasarkan pemantauan melalui satelit Terra dan Aqua, kami mendeteksi delapan titik panas yang tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak lima titik dan masing-masing satu titik panas di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan, Indra Purnama di Palembang, Rabu.

Jumlah titik api tersebut kemungkinan bisa lebih banyak lagi dan terdapat di daerah lainnya, namun karena pengambilan gambar citra satelit terhalang oleh kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan yang kini kondisinya cukup pekat, yang bisa terpantau satelit hanya delapan titik di empat kabupaten tersebut, katanya.

Dia menjelaskan, melihat kondisi cuaca/iklim pada puncak musim kemarau September 2014 ini cukup ekstrim dengan kelembapan udara yang nilainya kurang dari 45 persen, titik panas di wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu jumlahnya dapat mengalami peningkatan.

"Titik panas yang terdeteksi dalam sepekan terakhir, jumlahnya berpotensi terus bertambah karena cuaca di provinsi berpenduduk sekitar 8,6 juta jiwa ini memasuki puncak musim kemarau dengan suhu udara cenderung panas mencapai 35 derajat Celsius serta curah hujan di bawah 100 milimeter," ujarnya.

Masyarakat yang berada di daerah yang terdeteksi terdapat titik panas, diimbau agar meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan terhadap lahan pertanian, perkebunan, dan kawasan hutan yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggalnya.

Dengan kewaspadaan yang tinggi dan pengawasan lingkungan secara maksimal, diharapkan bisa dicegah terjadinya kebakaran hebat yang bisa menimbulkan kerugian besar dan berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat, serta menimbulkan gangguan penerbangan, pelayaran, serta aktivitas masyarakat lainnya, kata Indra.

Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan beberapa langkah penanggulangan dalam menghadapi bencana kabut asap yang terjadi pada bulan September ini, di antaranya dengan melakukan operasi pemadaman lahan yang terbakar melalui darat dan udara.

Pemadaman melalui darat, kata Yulizar, pihaknya bekerja sama dengan BPBD dan petugas penanggulangan bahaya kebakaran kabupaten yang wilayahnya terjadi kebakaran hutan dan lahan atau menjadi sumber titik api penyebab terjadinya kabut asap sekarang ini.

Sementara itu, untuk melakukan operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan melalui udara, pihaknya melakukan pengeboman air di sumber titik api yang sulit dijangkau tim operasi darat dengan menggunakan lima helikopter, katanya,