Menteri BUMN resmikan jalur ganda KA Sumsel

Palembang (ANTARA Sumsel) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan meresmikan memakaian jalur ganda dan stasiun baru untuk memaksimalkan angkutan terutama batu bara di wilayah Sumatera Selatan dan Lampung.

Peresmian stasiun baru dan rel ganda yang dihadiri Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin itu dilaksanakan di Stasiun Kertapati Palembang, Senin.

Menteri mengatakan, penambahan stasiun baru dan rel ganda tersebut tidak lain untuk melayani angkutan batu bara yang ada di daerah ini.

Hal ini karena kondisi prasarana jalan saat ini masih belum maksimal untuk angkutan batu bara sehingga perlu ditingkatkan lagi, ujar dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, kapasitas lintas angkutan antara stasiun Prabumulih sampai Muaraenim hanya 39 kereta api, sementara kebutuhan minimal 77 KA.

Begitu juga Prabumulih hingga Tarahan, Lampung kapasitas lintasnya hanya 26 kereta dan kebutuhan minimal 56 KA, ujar dia.

Namun, lanjut dia, perlunya penambahan fasilitas angkutan batu bara itu karena potensi di Sumsel cukup besar.

Memang, berdasarkan data pada 2009 jumlah angkutan batu bara baru mencapai 9,1 juta ton pertahun dan 2014 ini ditingkatkan menjadi 22,7juta ton.

Menurut dia, guna meningkatkan kafasitas lintas tersebut PT Kereta Api Indonesia membangun infrastruktur berupa pembuatan stasiun baru, termasuk jalur ganda.

Dalam penambahan fasilitas angkutan itu dilakukan kerja sama antara PT Kereta Api Indonesia dengan PT Bukit Asam sehingga angkutan baru bara menjadi maksimal, kata dia.

Sementara Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, peresmian stasiun baru dan jalur ganda di wilayah Divisi Regional III ada sebelas buah yakni lima di wilayah Lampung dan selebihnya Sumsel.

Untuk di Lampung masing-masing Stasiun Sukamenanti, Gedung Ratu, Candi Mas, Tanjung Rajo dan Way Pisang, sementara Sumsel yakni Sungai Tuha, Lubuk Batang, Kepayang, Sukamerindu, Talang Padang dan Tanjung Terang.

Selain itu untuk jalur ganda stasiun Prabumulih, Niru sepanjang 22 Kilometer sehingga siap beroperasi.

Pihaknya berharap pemerintah dapat melanjutkan pembangunan jalur ganda yang masih tersisa sepanjang 228 KM dari Prabumulih ke Tarahan dan Muaraenim ke Lahat Sumsel, tambah dia.