Nilai tukar Rupiah menguat seiring inflasi AS

id nilai tukar rupiah,kurs rupiah,rupiah,inflasi as,rupiah menguat,mata uang asing,transaksi antar bank

Nilai tukar Rupiah menguat seiring inflasi AS

Petugas menunjukan uang kertas pecahan Rp100ribu di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Senin (25/11). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin pagi melemah menjadi Rp11.715 per dolar AS, sedangkan dalam transaksi antarbank di Jakarta turun 13 poin dari posisi Rp11.702 per dolar AS pada 22 November, hal tersebut disebabkan pelaku pasar merespon hasil Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan lalu yang masih mensinyalkan adanya pengurangan stimulus keuangan. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/ed/pd/pri.

Jakarta (ANTARA) -  Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menguat seiring rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah dari perkiraan.

Rupiah pagi ini menguat 54 poin atau 0,36 persen ke posisi Rp14.817 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.871 per dolar AS.

"Penguatan rupiah ditopang rilis Consumer Price Index (CPI) Amerika Serikat yang menunjukkan nilai inflasi AS bulan Juli sebesar 8,5 persen, lebih rendah dari bulan Juni," kata Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Menurut Revandra, laporan inflasi tersebut membuat pasar menilai bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) berpeluang untuk lebih dovish dalam mengeluarkan kebijakan khususnya terhadap kenaikan suku bunga.

"Imbasnya, dolar mengalami pelemahan sehingga rupiah bisa mengalami penguatan," ujar Revandra.

Laporan inflasi AS pada Juli lebih rendah dari perkiraan ekonom untuk Juli 8,7 persen dan inflasi bulan lalu yang mencapai 9,1 persen.

Pelaku pasar pun memangkas taruhan bahwa The Fed akan memberlakukan kenaikan 75 basis poin ketiga berturut-turut pada September, dan sebagai gantinya akan memilih kenaikan 50 basis poin.

Sementara itu, lanjut Revandra, data-data ekonomi domestik yang relatif solid juga turut mendukung penguatan rupiah di tengah tren kenaikan inflasi di Tanah Air.

"Walaupun inflasi cukup tinggi, tapi pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai sangat baik. Secara fundamental rupiah juga masih baik," kata Revandra.

Pada Rabu (10/8) lalu, rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.871 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.853 per dolar AS.