Investor saat ini masih menantikan rilis data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) malam ini, yaitu Non Farm Payrolls dan tingkat pengangguran untuk periode 24 Maret, untuk menilai apakah pasar tenaga kerja memang sudah mulai melonggar, sehingga dapat mengurangi tekanan inflasi.
Di samping itu, memanasnya tensi geopolitik dari Timur Tengah turut menjadi sentimen yang memberikan penguatan terhadap dolar AS. Ketegangan tersebut mendorong permintaan yang lebih kuat untuk aset safe-haven, sehingga mendukung tren dolar AS.
Josua memproyeksikan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.850 per dolar AS sampai dengan Rp15.950 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah diperkirakan bergerak sideways jelang libur Lebaran