Mentok, Babel (ANTARA) - Tim gabungan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan evakuasi terhadap jenazah nelayan yang menjadi korban kecelakaan tabrakan kapal di perairan Selat Bangka pada Jumat (1/10).
"Jenazah korban kecelakaan atas nama Ronald (18) nelayan asal Sungsang, Sumatera Selatan sudah ditemukan tadi dan sudah dilakukan evakuasi oleh tim gabungan, selanjutnya jenazah tersebut dibawa ke RSUD Sejiran Setason Bangka Barat untuk dilakukan pemeriksaan visum dan pemulasaraan," kata Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Bangka Barat AKP Candra Wijaya di Mentok, Senin.
Tim gabungan yang terdiri dari Satpolair Polres Bangka Barat, Basarnas, Pos AL Mentok dan PMI Bangka Barat mengevakuasi mayat yang ditemukan sekitar dua mil dari lokasi kejadian.
Candra menjelaskan, pada Senin (4/10) sekitar pukul 09.15 WIB personel Satpolair Polres Bangka Barat menerima informasi bahwa jenazah korban kecelakaan antara kapal nelayan dengan kapal tunda atau tugboat yang terjadi pada Jumat (1/10) sudah ditemukan oleh kakak kandung korban.
"Hari ini kakak kandung korban yang juga berprofesi sebagai nelayan mencari ikan sambil mencari korban di sekitar lokasi kejadian dan menemukan jenazah Ronald dalam keadaan mengapung di lokasi yang berjarak sekitar dua mil dari lokasi kejadian," katanya.
Mendapatkan informasi tersebut, tim gabungan langsung menuju lokasi penemuan dan melakukan evakuasi terhadap jenazah tersebut.
Ronald merupakan satu-satunya korban akibat kecelakaan laut yang terjadi di Selat Bangka pada Jumat (1/10) antar-kapal nelayan yang ditumpanginya dengan kapal tunda TB Lintas Gemilang 2003.
Pada saat kejadian, kapal nelayan Camar Laut bertabrakan dengan TB Lintas Gemilang sehingga mengakibatkan kapal nelayan tersebut tenggelam.
Kapal nelayan Camar Laut membawa tiga orang nelayan, masing-masing Ronald (18), Adi (40) dan Damsik (30) yang seluruhnya nelayan dari Sungsang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Pada kejadian itu Adi dan Damsik berhasil diselamatkan nelayan yang sedang berada di sekitar lokasi, sedangkan Ronald tenggelam dan jenazahnya baru ditemukan hari ini," katanya.
Pewarta :
Editor : Tasrief Tarmizi
Berita Terkait
Tiga kapal nelayan tradisional Natuna ditangkap di Perairan Malaysia
Senin, 22 April 2024 14:48 Wib
Seorang nelayan hilang, perahunya menepi sendiri di pantai
Minggu, 31 Maret 2024 16:55 Wib
Polisi: Nelayan jangan gunakan bom saat melaut
Selasa, 26 Maret 2024 11:53 Wib
Dihantam rob, perahu nelayan di Sukabumi berantakan
Rabu, 13 Maret 2024 4:40 Wib
Mesin perahu hidup dan berputar, ternyata nelayan pemiliknya jatuh tenggelam
Kamis, 7 Maret 2024 22:20 Wib
Gelombang hempas dan tenggelamkan pompong nelayan di Natuna
Sabtu, 17 Februari 2024 13:00 Wib
Di Banten, empat nelayan tewas tersambar petir saat melaut
Senin, 5 Februari 2024 17:06 Wib
11 hari terapung di laut, tiga nelayan diselamatkan tanker
Jumat, 12 Januari 2024 10:28 Wib