Jakarta (ANTARA) - Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 yang mencapai 7,07 persen (yoy) menunjukkan bahwa perekonomian domestik sudah berada pada jalur yang tepat untuk pulih dari dampak pandemi COVID-19.
"Ini sudah menunjukkan bahwasanya pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah on the right track dan pencapaian 7,07 persen ini menunjukkan bahwasanya juga sudah kurva V, sehingga saya pikir ini tentunya patut kita apresiasi," ujar Nafan dalam diskusi dengan awak media di Jakarta, Kamis.
Menurut Nafan, kinerja pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua 2021 sebenarnya memang sudah diproyeksikan akan meninggalkan resesi seiring dengan membaiknya data-data ekonomi domestik yang dirilis sebelumnya.
"Memang sebelumnya kita juga mendapatkan katalis positif dari membaiknya kinerja inflasi, indeks keyakinan konsumen juga terus pulih bahkan di zona positif. Dan juga penjualan ritel pun juga menunjukkan catatan yang positif, menunjukkan tingkat kepercayaan yang memadai, serta terdapat surplus neraca perdagangan, terdapat kepercayaan investor terhadap pemulihan ekonomi yang positif dan terjadinya kenaikan FDI pada kuartal kedua tahun ini," kata Nafan.
Nafan menambahkan agar pertumbuhan ekonomi terus berkelanjutan, diperlukan komitmen pemerintah dalam menjaga tingkat stabilitas fundamental domestik. Penanganan pandemi COVID-19 juga dinilai menjadi kunci perbaikan ekonomi ke depan.
"Berikutnya yaitu kebijakan dalam rangka pengendalian COVID-19, berikut mutasinya pun juga bisa dikendalikan secara efektif. Belum lagi program akselerasi vaksinasi massal yang terus meningkat. Tentunya saya pikir ini bisa membuat kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan terus optimis," ujar Nafan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia berhasil tumbuh positif mencapai 7,07 persen (yoy) pada kuartal II 2021 didukung upaya pemerintah yang gencar dalam menjalankan program vaksinasi sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Pertumbuhan tersebut juga dipengaruhi oleh perbaikan ekonomi global terutama beberapa negara yang menjadi mitra dagang Indonesia seperti China tumbuh 7,9 persen, Singapura 14,3 persen, Korea Selatan 5,9 persen, dan Vietnam 6,6 persen.
Sebelumnya, BPS mencatat terjadi kontraksi dalam perekonomian Indonesia pada triwulan I-2021 yaitu minus 0,74 persen sehingga secara kuartal (qtq) ekonomi naik sebesar 3,31 persen pada triwulan II-2021. Pencatatan di zona positif tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak ekonomi Indonesia terkontraksi pada triwulan II-2020 yakni mencapai 5,32 persen.
Berita Terkait
LKBN ANTARA ajak wartawan Papua Barat angkat isu pemberitaan ekonomi
Rabu, 24 April 2024 15:42 Wib
Pemkot harapkan percepatan reforma agraria di Kota Palembang
Senin, 22 April 2024 16:31 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Analis: Konflik Iran-Israel berpotensi ganggu pertumbuhan ekonomi RI
Kamis, 18 April 2024 13:10 Wib
Pj Gubernur Sumsel luncurkan website Posko Ekonomi Kota Prabumulih
Minggu, 24 Maret 2024 14:35 Wib
Pemkab OKI hadirkan inovasi upaya pengendalian inflasi
Kamis, 21 Maret 2024 21:05 Wib
Program kebijakan ekonomi jadi sebagian paparan kinerja Pj Bupati Muara Enim di Kemendagri
Selasa, 19 Maret 2024 20:33 Wib
Diskusi TSC tekankan belanja bijak, rantai distribusi hingga diversifikasi pangan
Senin, 18 Maret 2024 7:23 Wib