Varietas durian Solok Selatan belum diberi nama

id berita solok selatan,berita sumbar,durian

Varietas durian Solok Selatan belum diberi nama

Bupati Solok Selatan, Khairunas bersama Wakil Bupati Yulian Efi, Asisten III Setprov Sumbar, Nazir Ahmad dan Ketua DPRD Solok Selatan, Zigo Rolanda menikmati durian unggul Solok Selatan usak festival durian, Senin. (Antarasumbar/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro (ANTARA) - Asisten III Administrasi Umum Setdaprov Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Nazir Ahmad mengatakan varietas durian lokal Solok Selatan harus di beri nama agar mudah dikenali dan dipasarkan.

"Solok Selatan merupakan salah satu kabupaten penghasil durian terbesar di Sumbar agar kualitas durian dari daerah itu bisa bersaing dengan yang lainnya dan diberi nama, sehingga mudah dikenali dan berpeluang untuk ekspor," katanya saat festival durian di Padang Aro, Senin.

Selain pemberian nama, durian Solok Selatan juga didorong untuk mendaftarkan varietas unggul sehingga bisa diekspor.

Untuk Sumbar sendiri, katanya sudah mendaftarkan satu varietas Durian Tambago dari Tanah Datar.

Dia mengatakan, festival durian akan berdampak pada perekonomian masyarakat terutama sektor pertanian saat dampak pandemi.

Baca juga: Buah durian Lahat 'banjiri" pasar Kota Palembang
Baca juga: Kalbar "banjir" buah durian

Festival durian di Solok Selatan, untuk memperkenalkan durian lokal unggul ke masyarakat sehingga lebih dikenali.

Menurut dia, durian tidak hanya dimakan saja tetapi harus diolah menjadi berbagai jenis sehingga nilai ekonominya meningkat.

"Banyak durian yang belum digali dan dikembangkan varietasnya dan juga belum banyak yang diolah menjadi berbagai makanan," ujarnya.

Bupati Solok Selatan, Khairunas mengatakan durian sebetulnya sudah menjadi salah satu buah lokal unggulan kabupaten itu sejak dahulu kala yang memiliki cita rasa berbeda dibandingkan durian lokal daerah lainnya.

Karena itu, digelar sebuah festival sebagai bentuk penghargaan hasil panen para petani durian, rasa syukur kepada Allah SWT dan rasa hormat kepada orang tua serta leluhur yang telah menanam durian hingga dapat di nikmati hari ini.

"Dengan banyaknya potensi tanaman durian di Solok Selatan dengan puluhan varian cita rasa bahkan ada durian yang usia pohonnya mencapai 80 sampai 90 tahun maka digelar festival ini," ujarnya.

Festival ini bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat akan kekayaan potensi durian lokal agar tetap dapat kita wariskan hingga peralihan waktu nantinya.

Ke depan, diharapkan dapat terjadi interaksi dan transaksi antara penikmat durian dengan petani durian, yang mana hal tersebut dapat mendongkrak kesejahteraan para petani, sejalan dengan visi misi Maju Bersama Sejahtera Untuk Semua.