Baturaja (ANTARA) - Sejumlah pengusaha tahu dan tempe di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengeluhkan lonjakan harga kedelai yang saat ini mencapai Rp9.500/Kg dari sebelumnya kisaran Rp7.000/Kg.
"Lonjakan harga kedelai ini membuat saya harus memutar otak agar tidak terlalu berdampak pada usaha saya," kata Bukhori, salah seorang pengusaha tahu di Kecamatan Lubuk Raja, Ogan Komering Ulu (OKU), Minggu.
Dia mengatakan, tingginya harga kedelai di pasaran sejak beberapa pekan terakhir membuat pemilik usaha terpaksa mengurangi bobot tahu dan tempe agar tidak merugi.
“Untuk harga jual kami tetap sama. Namun, hanya mengurangi takaran bahan kedelai dari biasanya,” katanya.
Dia mengaku, sebelum harga bahan baku tersebut naik, biasanya dalam sekali produksi mampu menghabiskan sekitar 70-80 kilogram (Kg) kacang kedelai.
Namun, saat ini hanya sebanyak 50 Kg kacang kedelai yang dihabiskan untuk sekali produksi.
Sementara itu, menurut Yadi, salah seorang pedagang tempe di Pasar Atas Baturaja secara terpisah mengaku kenaikan harga kedelai tidak begitu berpengaruh pada daya beli masyarakat yang saat ini masih normal.
Hanya saja, pembeli sering mengeluhkan ukuran atau berat tempe yang dijualnya sedikit kecil dari biasanya.
"Memang ukuran atau bobot tempe saja yang sedikit kecil dari biasanya. Kalau harga tidak naik yaitu untuk papan ukuran kecil tetap Rp3.000," ujar dia.
Berita Terkait
Mengonsumsi kedelai dapat menyehatkan kulit dan kurangi garis halus
Jumat, 1 Maret 2024 14:04 Wib
Ahli Gizi sebut konsumsi kedelai sebabkan kanker hanya mitos
Kamis, 15 Februari 2024 15:48 Wib
Ganjar harap pedagang kedelai dan pengrajintahu-tempe diperhatikan
Selasa, 5 Desember 2023 11:52 Wib
Luhut Binsar Pandjaitan bahas rencana impor sapi dan kedelai dengan Afrika Selatan
Rabu, 12 Juli 2023 12:50 Wib
Bapanas berharap perkumpulan penyalur kedelai kendalikan harga kedelai
Kamis, 2 Maret 2023 16:05 Wib
Mentan Syahrul Yasin Limpo akan beli kedelai petani Rp10 ribu per kilogram
Senin, 3 Oktober 2022 21:04 Wib
Kemendag berikan subsidi Rp1.000 per kg kedelai impor
Kamis, 29 September 2022 15:46 Wib
Mengurangi ketergantungan impor kedelai
Jumat, 23 September 2022 15:18 Wib